Beirut, MINA – Ibrahim Aqil, Komandan Elite Hezbollah Lebanon, syahid dalam serangan udara di Beirut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Jumat (20/9).
Dilansir dari rt.com, Hezbollah kemudian merilis pernyataan beberapa jam kemudian, mengonfirmasi kesyahidan Aqil.
IDF mengatakan, jet tempur Angkatan Udara Israel menyerang Ibrahim Aqil, kepala tim operasi Hezbollah yang juga Komandan Unit Radwan dan komandan ‘Rencana Penaklukan Galile’.
Beberapa perwira tinggi Radwan juga ditargetkan bersama Aqil, kata IDF. Militer Israel mengatakan Aqil dan pasukannya merencanakan serangan ke Galilea dengan rencana yang sama seperti serangan Hezbollah pada 7 Oktober dari Gaza.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Setidaknya tiga orang syahid dan 17 lainnya terluka dalam pengeboman itu, kata dua sumber keamanan Israel kepada Axios.
Menurut IDF, Aqil telah menjadi kepala operasi Hezbollah sejak 2004. Dia bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap Israel.
Sebelumnya, AS menyalahkan Aqil atas pengeboman Kedutaan Besar Amerika di Beirut pada April 1983 yang menewaskan 63 orang. AS menjanjikan hadiah sebesar $7 juta untuk kepalanya pada 2019.
Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah menggambarkan serangan itu sebagai “pembantaian” dan “deklarasi perang.” Dia menuduh Israel melakukan “terorisme belaka” dan “kejahatan perang” yang melampaui “semua batasan dan garis merah.” []
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)