Teheran, MINA – Komandan senior Pengawal Revolusi Iran menyebut, kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Teluk yang dulunya merupakan ancaman serius, kini adalah “target” dan “peluang”.
Militer AS telah mengerahkan pasukan, termasuk kapal induk dan pengebom B-52 ke Timur Tengah dalam satu langkah, yang menurut para pejabat AS untuk melawan ancaman dari Iran terhadap pasukannya di kawasan itu.
Kapal induk USS Abraham Lincoln dikirim menggantikan kapal induk lain yang diputar keluar dari Teluk bulan lalu.
“Sebuah kapal induk yang memiliki setidaknya 40 hingga 50 pesawat di dalamnya dan 6.000 pasukan yang berkumpul di dalamnya, merupakan ancaman serius bagi kami di masa lalu. Namun, sekarang ini adalah target dan ancaman telah beralih kepada peluang,” kata Amir Ali Hajizadeh, kepala angkatan udara Garda Revolusi, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Jika (Amerika) bergerak, kami akan memukul kepala mereka,” tambahnya, menurut kantor berita Iran ISNA.
Seorang mantan pejabat tinggi pertahanan AS pada Ahad (12/5), memperingatkan “risiko nyata” kesalahan perhitungan antara kedua pihak ketika perang kata-kata semakin meningkat.
Berbicara kepada CNBC dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Senin (13/5), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, pengerahan militer dilakukan sebagai tanggapan terhadap intelijen tentang potensi serangan Iran. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama