
(Foto: Istimewa)
Kinabalu, 2 Ramadhan 1438/28 Mei 2017 (MINA) – Pertempuran antara militan dengan pasukan keamanan Filipina di Marawi sepertinya akan berlangsung sampai kelompok bersenjata itu habis. Demikian menurut beberapa komandan militer negara itu.
Saat ini pasukan Filipina telah mengepung kota tempat beradanya dosen asal Malaysia, Dr Mahmud Ahmad yang bergabung dengan kelompok tersebut. Pertempuran juga telah mengkibatkan 90 anggota militan tewas.Pertempuran terjadi di wilayah seluas 4 kilometer di kota tersebut. Pergerakan pasukan Filipina saat ini masih terhalang oleh sekitar 100 warga sipil setempat yang enggan dievakuasi.
Warga sipil yang masih bertahan takut rumah dan tempat usaha mereka akan dijarah atau rusak akibat pertempuran. Demikian dilaporkan Thestar yang dikutip MINA, Ahad (28/5).
Menurut sumber militer, kelompok militan terus bergerak dari bangunan ke bangunan untuk menghindari pemboman udara dan serangan darat.
Baca Juga: Kepala Rabbi Ancam Yahudi Ultra-Ortodoks akan Tinggalkan Israel Jika Dipaksa Gabung Militer
Kepala Komando Mindanao Barat, Letnan Jenderal (Letjen) Carlito Galvez mengatakan, kelompok – yang terdiri dari kelompok yang mengatasnamakan ISIS dan kelompok militan Maute, berusaha untuk melawan pasukannya.
“Mereka mencoba untuk menunda dan menghalangi tentara kita untuk memulihkan kedamaian dan ketertiban kota,” ujarnya.
“Tindakan ini mengganggu sesama umat Muslim untuk menlankan ibadah di bulan Ramadhan dengan damai dan sungguh-sungguh,” katanya dalam sebuah pernyataan pers kemarin.
Letjen Galvez mengatakan, tentara berusaha mengamankan daerah-daerah di sekitar masjid sehingga penduduk Muslim dapat melaksanakan ibadah dengan aman.
Baca Juga: Qatar Kecam Pelanggaran RSF Sudan dalam Serangan di Darfur Selatan
Dia mengatakan pasukan keamanan telah melakukan serangan udara terhadap target tertentu – bangunan yang diduduki oleh militan. Diharapkan serangan ini bisa mengakhiri pertempuran, tambahnya.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Gen Eduardo Ano mengatakan, pihaknya yakin Isnilon Hapilon, seorang pemimpin Abu Sayyaf yang ditunjuk sebagai pemimpin pasukan ISIS di Filipina November lalu, masih berada di kota tersebut.
“Kami akan menjadikannya pemakamannya,” katanya, seraya menambahkan bahwa militer tersebut diharapkan bisa menghabisi militan sekitar satu minggu.
Kelompok Militan Abu Sayyaf telah Menyatakan Bergabung dengan ISIS.
Baca Juga: Jet Pembom AS Terbang di Atas Laut Karibia Dekat Venezuela
Dr Mahmud telah diidentifikasi sebagai orang berikutnya yang ditugaskan untuk menciptakan benteng ISIS di Asia Tenggara sekarang di bawah komando Isnilon.
Dilaporkan bahwa Isnilon terluka parah dalam serangan udara di pulau Basilan sekitar dua bulan yang lalu dan dibawa ke Marawi untuk dirawat oleh seorang kerabat.
Sebuah tim keamanan mencoba menangkapnya namun diserang oleh gerilyawan militan, yang memicu pengepungan di kota tersebut, dengan lebih dari 40 orang tewas dalam pertempuran tersebut.
Pasukan militer juga mencari militan asing, terutama dari Malaysia dan Indonesia, yang mencoba masuk ke Marawi. Mereka telah menerima peringatan bahwa militan veteran dapat menuju ke arah mereka.
Baca Juga: Trump Tegaskan Tak Mau Jadi Cawapres pada Pemilu 2028
Sebanyak 1.000 gerilyawan asing bisa datang untuk mendukung mereka di Marawi, menurut militer.
Militan asing ini dilaporkan kembali ke negara asal mereka dari tempat-tempat seperti Yaman dan Suriah, dan kemudian akan menuju ke selatan Filipina untuk membantu mendirikan ISIS di Asia Tenggara. (T/B05/ R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hadiri Konferensi Perdamaian di Vatikan, Menag Sampaikan Pesan Persaudaraan
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur