Baghdad, 1 Ramadhan 1437/6 Juni 2016 (MINA) – Seorang komandan tinggi kelompok paramiliter Irak yang didominasi oleh milisi asal Teheran, Iran, menyatakan pada Ahad (5/6), siap mengirim pasukannya ke Fallujah jika upaya merebut kota itu terlalu lambat.
Pasukan Irak telah meluncurkan operasi serangan besar pada 22-23 Mei terhadap kota Fallujah, 50 kilometer (30 mil) barat dari Baghdad dan merupakan salah satu benteng utama kelompok Islamic State (ISIS).
Milisi Syiah Hashed Al-Shaabi sejak awal operasi dibatasi aksinya sampai di pinggiran Fallujah saja, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi telah menyatakan dengan jelas bahwa pasukan Hashed tidak boleh memasuki kota, sebab dikhawatirkan akan memicu kerusuhan sektarian dan pelanggaran terhadap penduduk Sunni Fallujah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tapi komandan militer Hashed Al-Shaabi, Abu Mahdi Al-Mohandis, mengatakan bahwa itu bisa berubah jika pertempuran di Fallujah berlarut-larut.
“Kami mitra dalam pembebasan itu, misi kami belum selesai,” katanya kepada wartawan di Baghdad. “Kami telah menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami untuk mengepung (Fallujah), sementara pembebasan ditugaskan kepada pasukan lain.”
Pasukan Hashed dan lainnya telah hampir sepenuhnya mengepung kota. Mohandis mengatakan, masih ada 2.500 militan ISIS bersembunyi di dalam kota.
Didukung oleh serangan udara, sudah lebih sepekan pasukan elit Irak mencoba untuk masuk ke pusat kota, tapi terhalang oleh perlawanan hebat dari ISIS dan kekhawatiran atas keberadaan sekitar 50.000 warga sipil.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pemimpin dan pejuang dari berbagai kelompok milisi bertempur di bawah payung Hashed.
Hadi Al-Ameri, kepala organisasi Badr Teheran salah satu milisi terkuat di Irak, telah berulang kali menekankan bahwa pasukan Hashed tidak perlu masuk ke pusat Fallujah. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon