Tel Aviv, MINA – Surat kabar terbesar Israel Yedioth Ahronoth telah mencantumkan tokoh militer Israel paling terkenal yang mengundurkan diri ramai-ramai karena kegagalan mereka menjelang perang Gaza dan setelahnya.
Dilansir dari Press TV, Jumat (24/1), surat kabar itu menyebutkan nama Kepala Staf Umum Herzi Halevi, Komandan Wilayah Selatan Yaron Finkelman, Komandan Divisi Gaza Avi Rosenfeld, Kepala Divisi Intelijen Militer Aharon Haliva, Komandan Unit Intelijen 8200 Yossi Sariel, dan Komandan Brigade Utara di Jalur Gaza Haim Cohen.
Halevi, menurut surat kabar itu, mengambil alih jabatan kepala staf tentara Israel pada saat yang kacau, dan diangkat oleh pemerintahan transisi.
Ia memangku jabatan pada saat kepala staf berselisih dengan eselon politik dan di tengah kontroversi perombakan peradilan yang mengguncang Israel dan menciptakan perpecahan serius, kata Yedioth Ahronoth.
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza Sebabkan 38.000 Lebih Anak Palestina Jadi Yatim Piatu
Militer Israel gagal total dalam menghadapi serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memberikan pukulan telak pada mitos rezim tersebut yang katanya “tak terkalahkan.”
Sementara itu, jenderal cadangan di tentara Israel Isaac Barak memperingatkan tentang perang saudara yang akan segera terjadi di masyarakat pemukim.
Ia mengatakan, di saat gerakan perlawanan Hamas dan Jihad Islam yang berbasis di Gaza telah kembali ke status sebelum perang, tentara Israel telah hancur dan tindakan apa pun untuk kembali berperang akan menjadi bencana.
“Hamas dan Jihad Islam mampu memulihkan diri. Masyarakat Israel berada di ambang perang saudara. Kenyataannya adalah bahwa jika perang terus berlanjut, tentara Israel tidak akan mampu mengalahkan Hamas,” kata Barak.
Baca Juga: Hamas Serukan Persatuan untuk Hadapi Rencana Pemukiman Ilegal Israel
Tentara Israel, katanya, tidak dapat tetap berada di tempat-tempat yang didudukinya di Jalur Gaza, dan tidak dapat menghancurkan ratusan kilometer terowongan Hamas.
“Jika perang Gaza terus berlanjut, ratusan orang lagi akan terbunuh oleh tentara Israel, semua tahanan kami akan tewas, dan Israel akan menderita bencana yang mengerikan,” kata jenderal Israel itu.
Ia menekankan bahwa tentara Israel sudah lelah dan letih.
“Setiap upaya untuk kembali berperang di Jalur Gaza telah gagal, dan akan mengakibatkan tewasnya ratusan tentara Israel dan ribuan lainnya cedera,” tambahnya. []
Baca Juga: Pemerintah Kota Rafah Mulai Bangun Kamp Penampungan Sementara
Mi’raj News Agency (MINA)