Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komandan Unit Intelijen Israel Mundur karena Kegagalan 7 Oktober 2023

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 20 detik yang lalu

20 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Tentara Pendudukan Israel. (Qudspress)

Tel Aviv, MINA – Komandan Unit Intelijen dan Pengawasan tentara Israel yang terkenal kejam telah mengundurkan diri, setelah menerima tanggung jawab atas kegagalannya mencegah serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Dilansir dari TRT World, Brigadir Jenderal Yossi Sariel, Komandan Unit 8200 intelijen tentara Israel, memberi tahu Kepala Staf Herzl Halevi tentang keputusannya untuk mengundurkan diri, Kamis (12/9). Dia menerima tanggung jawab atas peristiwa pada 7 Oktober, harian Yedioth Ahronoth melaporkan.

Sariel adalah salah satu dari tujuh pejabat tinggi, termasuk pejabat senior tentara Israel, yang mengundurkan diri setelah menghadapi kritik atas serangan Hamas di lokasi militer dan pemukiman Israel yang dulunya merupakan pertanian dan desa Palestina.

Sariel diangkat sebagai komandan unit pada Februari 2021, situs web Israel Walla mengatakan.

Baca Juga: Dewan Mahasiswa Tepi Barat Ajak Dunia Demo Kecam Genosida di Gaza

Dalam tiga bulan terakhir, komandan Divisi Gaza tentara Israel, Brigadir Jenderal Avi Rosenfe ld, Kepala Distrik Selatan badan keamanan Shin Bet, dan seorang perwira intelijen di divisi Gaza, semuanya mengundurkan diri karena alasan yang sama.

Tamir Yadai, Kepala Pasukan Darat tentara Israel, mengundurkan diri karena “alasan pribadi” setelah tiga tahun menjabat. Mayor Jenderal Aharon Haliva, Kepala Direktorat Intelijen Militer tentara Israel, mengundurkan diri setelah gagal mengantisipasi serangan mendadak kelompok perlawanan Palestina.

Brigadir Jenderal Amit Saar, Kepala Divisi Penelitian Direktorat Intelijen Militer, mengundurkan diri pada pekan pertama Februari “karena alasan pribadi, tidak terkait dengan kegagalan unit untuk membunyikan alarm tentang serangan 7 Oktober, tetapi karena sakit,” menurut laporan media. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejak Oktober, 702 Warga Palestina Syahid di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda