Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisaris Jenderal UNRWA Kunjungi Gaza Usai Perang

Rudi Hendrik - Senin, 24 Mei 2021 - 12:24 WIB

Senin, 24 Mei 2021 - 12:24 WIB

2 Views

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengunjungi lokasi serangan udara, salah satu dari banyak bangunan yang hancur dalam perang terakhir di Gaza. (Foto UNRWA)

Gaza, MINA – Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini berada di Gaza untuk pertama kalinya setelah 11 hari perang terbaru.

Lazzarini menggarisbawahi komitmen lembaganya untuk hak dan kesejahteraan pengungsi Palestina, yang merupakan lebih dari 70% dari 2 juta penduduk Gaza, Wafa melaporkan.

“Saya sangat frustrasi dengan episode kekerasan ekstrem yang tidak masuk akal yang menewaskan warga sipil, menghancurkan infrastruktur dan membuat Gaza mundur beberapa tahun,” kata Lazzarini. “19 dari 60 anak yang tewas dalam konflik ini bersekolah di sekolah UNRWA, mereka dikenal oleh rekan-rekan saya.”

Lazzarini mengunjungi Rumah Sakit Shifa, tempat dia bertemu Sarah, seorang anak berusia lima tahun yang lumpuh akibat pecahan peluru yang mengenainya saat serangan udara di gedungnya. Dia membutuhkan evakuasi segera untuk perawatan medis.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Dia juga mengunjungi lokasi bangunan tempat sepuluh anggota keluarga Abu Hatab dibunuh. Dia bertemu dengan seorang anggota yang masih hidup, yang kehilangan istri dan empat anaknya, serta saudara perempuan dan empat anaknya.

“Dampak psikososial abadi dari kekerasan tidak dapat diukur. Krisis kesehatan mental yang terjadi selanjutnya akan membutuhkan pendanaan penuh dari layanan psikososial kami,” kata Lazzarini.

Sejalan dengan seruan kilat bantuan senilai $ 38 juta, UNRWA meminta komunitas internasional untuk mendanai upaya lembaganya dalam memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang paling mendesak dari populasi yang terkena dampak di Gaza dan Tepi Barat.

“Saya meninggalkan Gaza dengan misi yang mendesak: untuk memastikan bahwa stabilitas tetap ada dalam kehidupan pengungsi Palestina di Gaza melalui UNRWA yang kuat,” tambahnya. (T/RI-1/RS3)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda