Komisi I Dorong Pemerintah Desak Resolusi PBB Hentikan Pelanggaran HAM di Palestina

Sejumlah massa dari AWG Semarang dan elemen lainnya lakukan aksi damai bela Palestina di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. (Foto: Zaenal MINA)

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Abdul Kharis Almasyhari mendorong pemerintah Indonesia untuk mendesak resolusi tegas guna menghentikan segala pelanggaran HAM yang berlangsung di Palestina. Terlebih, Indonesia belum lama ini kembali diangkat menjadi anggota Dewan HAM PBB.

“Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB harus mendorong resolusi tegas PBB untuk menghentikan segala pelanggaran HAM yang sedang berlangsung terhadap Palestina yaitu pemboman RS, pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak, penggunaan bom fosfor menjadikan kelaparan sebagai senjata perang dan banyak kekejian lainnya secara tegas dan aktif menghentikan semua pelanggaran HAM khususnya di Palestina,” tegas Kharis dalam keterangan yang dilaporkan Parlementaria, di Jakarta, dikutip Sabtu (21/10).

Sebelumnya, rancangan resolusi dari Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan Pejuang Palestina Hamas di Gaza gagal disahkan Dewan Keamanan PBB pada Senin (16/10). Di mana rancangan resolusi tersebut memperoleh lima suara setuju dan empat suara menentang, serta enam suara abstain.

Sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap (Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis dan Inggris) agar bisa disahkan.

Lebih lanjut, ia pun mengutuk keras atas Pemboman RS Baptis Al Ahli di Gaza oleh Zionis Israel yang langsung menewaskan lebih dari 900 pasien, anak-anak , perempuan dan melukai seribu pasien dan warga sekitar lainnya.

“Sudah ribuan nyawa gugur, sebagian besar bayi dan anak-anak di Gaza Palestina lebih dari sepuluh hari terakhir ini. Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI mengutuk keras tindakan biadab Zionis Israel dengan amunisi yang dipasok Amerika membumihanguskan Gaza, menghancurkan RS, Gereja, Masjid, semua fasilitas penyangga kehidupan di Gaza, Biadab!” tegas Anggota DPR asal Solo ini.

Rumah sakit Al-Ahli dijalankan oleh Keuskupan Episkopal Kristen Yerusalem. Rumah Sakit Baptis Al-Ahli didirikan pada tahun 1882 dan merupakan rumah sakit tertua di Gaza. Rumah sakit ini merawat lebih dari 45.000 pasien setiap tahunnya.

Sebelumnya, Abdul Kharis juga meminta agar Umat Islam di Indonesia selalu mendoakan Rakyat Palestina dan tidak terprovokasi serta tetap mengedepankan Islam yang Rahmatan lil alamin serta mendorong pemerintah RI untuk bersikap tegas dan tidak menolerir segala upaya provokasi dan kebencian terhadap Islam di dalam sikap politik luar negeri Indonesia.

“Di samping amanah konstitusi memperjuangkan Perdamaian dunia perlu langkah bersama menggalang solidaritas dan sebagai rakyat Indonesia kita harus membantu Rakyat Palestina dengan doa, dana serta segala hal yang kita bisa dengan terus mengkampanyekan Islam yang Rahmatan Lil alamin dan melawan segala sikap Islamophobia serta aksinya di lapangan,” pungkas legislator dapil Jawa Tengah V tersebut. (R/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.