Jakarta, MINA – Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono, meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui KBRI di Beirut untuk terus memantau situasi di Lebanon. Hal itu mengingat insiden yang mengguncang Lebanon dalam dua hari berturut-turut.
“Yang terjadi di Lebanon ini tentu mengkhawatirkan juga, dan tentu kita juga terus meminta agar Kementerian Luar Negeri melalui KBRI-nya atau pun melalui jaringan yang kita miliki untuk terus memantau situasi di sana,” kata Dave kepada media, di Jakarta, Sabtu (21/9)
Dalam kesempatan Dave Laksono juga meminta pemerintah untuk segera bertindak dan melaksanakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) untuk kembali ke tanah air, atau ke tempat yang lebih aman.
“Segera sigap mengevakuasi siapa pun masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan pemerintah untuk dievakuasi keluar dari Beirut ke tempat yang lebih aman,” tegasnya.
Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi, Tiga Maskapai Batalkan Penerbangan
Informasi menyebutkan, radio genggam atau walkie-talkie, yang digunakan oleh kelompok pejuang Hezbollah meledak pada hari Rabu (18/9) di selatan Lebanon, di pinggiran kota Beirut dan Lembah Bekaa. Insiden tersebut mengakibatkan 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka.
Sebelumnya, dalam peristiwa ledakan ribuan pager pada hari Selasa (17/9), telah menyebabkan 12 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dengan hampir 3.000 orang terluka. Seorang WNI juga menderita luka ringan karena terkena percikan ledakan saat tengah berada di dekat lokasi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Komitmen Perangi Mafia Tanah