Jakarta, MINA- Anggota Komisi IX DPR RI Sri Rahayu ,mendukung penuh keterlibatan aktif seluruh pihak dalam melakukan riset dan inovasi untuk mengembangkan vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19 dengan menggunakan virus yang beredar di Indonesia.
Selain itu, Komisi IX DPR RI mendorong Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 meningkatkan koordinasi dan menyinergikan riset dan inovasi dalam negeri bersama seluruh pihak yang berkontribusi aktif. Demikian keterangan dpr.go.id Selasa, (2/9).
“Dalam rangka membangun kemandirian obat, vaksin, dan alat kesehatan dalam negeri, Komisi IX DPR mengapresiasi dan mendukung penuh keterlibatan aktif seluruh pihak,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Sri Rahayu saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan PT. Biofarma di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (31/8).
Riset dan inovasi dalam negeri penanganan Covid-19 harus tetap mengutamakan kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, serta keberpihakan kepada keamanan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
“Komisi IX mendesak Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 untuk menyusun grand design riset dan inovasi pengembangan kemandirian obat, vaksin, dan alat kesehatan dalam negeri secara terencana dan terukur,” ujarnya.
Legislator itu mengatakan desain riset dan inovasi pengembangan kemandirian obat, vaksin, dan alat kesehatan itu harus meliputi kerangka waktu dan infrastruktur distribusi vaksin.
“Khusus terkait vaksin, grand design harus diserahkan kepada Komisi IX DPR paling lambat Rabu (2/9/2020),” katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan riset dan inovasi pengembangan kemandirian obat, vaksin, dan alat kesehatan merupakan suatu hal yang penting.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
“Kita semua sedang menunggu hasil kerja besar para peneliti kita. Kalau berhasil, Insya Allah akan mendapatkan ridho dari Allah,” kata politisi itu.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengembangkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19. Rencananya, uji coba vaksin pada hewan akan dilakukan pada 2-3 bulan mendatang.
“Kami sedang menunggu ekspresi dari protein tersebut dalam bentuk protein rekombinan, nanti Insya Allah dalam 2-3 bulan ke depan kami akan uji coba pada hewan,” ujar Amin.
Lembaga Eijkman saat ini tengah berupaya agar vaksin Merah Putih dapat segera selesai uji klinis secepatnya. Pihaknya menargetkan vaksin tersebut memasuki tiga tahapan uji klinis pada 2021.
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
“Februari atau Maret 2021 kami sudah bisa memberikan sheet vaksinnya kepada Bio Farma. Untuk proses selanjutnya termasuk uji klinis I, II, dan III,” jelas Amin. (R/SH/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun