Yerusalem, MINA – Komisi urusan Tahanan dan Bekas Tahanan Palestina menerbitkan laporan tentang kondisi kesehatan sejumlah tahanan yang mendekam di penjara Negev.
Mengutip media Alhadath, laporan dikeluarkan pada Ahad (22/1), setelah kunjungan pengacara komisi, Fadi Obeidat, ke penjara Negev.
Tahanan Ahmed Wajih Wahdan (24 tahun) dari kamp Qalandia, mengalami kondisi kesehatan yang sulit akibat kecelakaan lalu lintas sebelum penangkapannya, yang menyebabkan luka di daerah kepala, dan menyebabkan keterbatasan gerak.
Wahdah menjalani perawatan rehabilitasi sebelum penangkapannya, tetapi dia berhenti menerima perawatan tanpa tindak lanjut medis apa pun setelah penangkapannya
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Hal itu memperburuk kondisi kesehatannya, dia menderita rasa pusing yang terus-menerus, dan dia tetap duduk sepanjang hari.
Adapun tahanan Raed Youssef Rayan (29 tahun) dari Beit Duqu, pinggiran Yerusalem, menderita karena adanya bakteri yang keluar dari perut dan menginfeksi lidah, selain masalah saraf, yang menyebabkan kondisi ketidakseimbangan dan kelupaan.
Tahanan terinfeksi bakteri jenis ini, setelah melakukan aksi mogok pada 11/03/2021 selama 113 hari, untuk memprotes penahanan administratifnya, karena sebelumnya ada kesepakatan dengan Kejaksaan untuk membebaskannya pada 11 /01/2022. Tetapi Israel tidak mematuhi ketentuan perjanjian tersebut diperpanjang untuk ketiga kalinya.
Tahanan Rayan ini hanya mendapat obat untuk saraf, dan klinik penjara memberitahunya bahwa masalah bakteri bersifat permanen dan tidak ada obatnya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Selanjutnya tahanan Obaidan Abdel-Rahman Samara (37 tahun) dari Salfit, yang menderita gangguan pendengaran di telinga kiri dan tekanan darah tinggi yang menyebabkan dia pingsan.
Sementara klinik di penjara hanya memberinya obat tekanan darah dan tets telinga, dan menolak untuk melakukan pemeriksaan yang diperlukan untuknya.
Tahanan yang ditangkap pada 04/26/2022 ini tidak ada dakwaan yang diajukan terhadapnya, dengan dalih memiliki catatan rahasia, dan penahanan administratifnya diperpanjang tiga kali, setiap empat bulan, sebagai perpanjangan terakhir berakhir pada 23/04/2023 mendatang. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel