Makkah, 8 Dzulhijjah 1436/22 September 2015 (MINA) – Wakil Ketua Tim pengawas haji Komisi VIII DPR RI, Deding Ishak mengatakan, pelayanan kesehatan jamaah haji perlu ditingkatkan lagi. Hal itu terlihat dari minimnya jumlah petugas medis, seperti dokter dan perawat di klinik satelit di Maktab.
“Menurut informasi yang kami terima, sebanyak 60 persen jamaah haji Indonesia beresiko tinggi alias tanda merah dan kuning,” kata Deding kepada Parlementaria, demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Selain itu Tim pengawas Haji DPR RI juga menerima keluhan jamaah terkait ruang klinik yang masih di bawah standar. Obat-obatan khususnya yang terkait dengan penyakit pernafasan juga masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, kata Deding, hal itu menjadi catatan penting untuk perbaikan kualitas pelayanan haji di tahun berikutnya. Lebih jauh ia berharap agar pelaksanaan ibadah haji di Armina nanti berjalan dengan lancar, kembali ke tanah air dengan selamat dan menjadi haji mabrur.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada kesempatan yang sama, Deding Ishak mengapresiasi pelayanan katering bagi Jamaah haji tahun ini relatif lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut diungkapkannya langsung dari tanah suci Mekkah.
“Pelayanan katering bagi jamaah calon haji tahun ini relatif lebih baik dibanding tahun lalu. Bahkan jamaah mengusulkan agar di Makkah diberikan makan minimal 2x sehari, kalau sekarang kan masih 15 x makan dalam 15 hari, jadi sehari baru satu kali,” ujar Deding.
TidaK hanya itu, Tim pengawas haji DPR juga melihat layanan katering yang disajikan bagi jamaah calon haji sudah memenuhi cita rasa Indonesia. Sementara itu, dalam hal kesehatan menurut Deding masih perlu peningkatan lagi. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza