Tegal, 3 Jumadil akhir 1438/2 Maret 2017 (MINA) – Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri meninjau sejumlah sekolah di tingkat TK, SD, SMP, dan SMA/SMK di wilayah Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Dalam tinjauan di masing-masing sekolah, masih banyak ditemukan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah yang rusak. Anggota Komisi X DPR, Anas Thahir yang ikut serta dalam peninjauan tersebut melihat kerusakan sarpras sebagai suatu tamparan keras bagi Pemerintah dan Komisi X DPR di bidang pendidikan.
“Sebenarnya kita selama ini prihatin bahwa dari data yang ada, 80 persen kondisi sekolah di Indonesia yang dikategorikan rusak ringan, berat dan tidak layak, hanya 20 persen yang dinyatakan layak pakai. Setelah kami datang ke lapangan, justru membuat kami semakin yakin bahwa data itu benar. Dan ini merupakan sesuatu yang memperihatinkan,” ungkapnya dalam laman DPR RI yang dikutip MINA, Kamis (2/3).
Lebih lanjut, Anas menekankan kepada Pemerintah untuk menyusun kembali skala prioritas dan strategi yang tepat untuk program pendidikan. Mengingat anggaran Pemerintah yang mengacu pada 20 persen APBN sudah lebih baik dari produk-produk pendidikan sebelumnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Yang terpenting adalah titik tekan pada penggunaan prioritas anggaran itu. Selama anggaran itu lebih dititiktekankan pada peningkatan mutu sarpras dan mutu guru saya rasa pendidikan kita akan jauh lebih baik” jelasnya.
Senada dengan Anas, anggota Komisi X DPR Kresna Dewanata berpendapat bahwa Pemerintah harus secara tepat menentukan program pendidikan yang menjadi prioritas. Salah satunya adalah perbaikan sarpras sekolah, mengingat hal tersebut merupakan salah satu aspek penting di dalam kegiatan belajar mengajar.
“Yang terpenting dari kegiatan di sekolah itu proses belajar mengajarnya harus nyaman. Jika kondisi fisik ruangan kelasnya saja sudah tidak efektif, bagaimana anak-anak murid nantinya bisa belajar dengan nyaman. Sebaiknya anggaran lebih diprioritaskan kearah pembangunan. Saya rasa itu yang menjadi catatan,” tegas politisi asal dapil Jatim itu.
Terkait kunjungan kerja ini, Komisi X DPR akan mendorong Pemerintah agar menambah anggaran untuk perbaikan-perbaikan ruang kelas dan revitalisasi gedung baru agar kedepan situasi dan kondisi pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. (T/R09/R01)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)