Brussels, MINA – Komisioner Eropa untuk Kesetaraan, Kesiapsiagaan, dan Manajemen Krisis, Hadja Lahbib, menyatakan keprihatinan mendalam atas rencana Israel untuk menduduki Gaza secara penuh, dengan memperingatkan bahwa langkah tersebut akan menjadi “bencana besar”.
“Dalam pertemuan informal #FAC, saya kembali memperingatkan: Gaza berada di ambang kelaparan,” tulis Lahbib di platform X pada Senin (11/8), merujuk pada pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa yang membahas perang di Ukraina dan krisis kemanusiaan parah di Gaza.
Melansir Anadolu Agency, Selasa (12/8), Lahbib menyoroti kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan di tengah blokade Israel yang menghambat distribusi bantuan, dan menegaskan bahwa pengiriman bantuan melalui udara “tidak efektif”.
Ia juga mengkritik aturan pendaftaran ulang LSM yang baru, yang menurutnya berisiko memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: G20 Capai Kesepakatan Bulat Meski AS Boikot KTT
“Pendudukan militer penuh oleh Israel akan menjadi bencana: korban massal, runtuhnya layanan, dan sandera dalam bahaya,” tegasnya.
Lahbib menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Israel saat ini menghadapi kecaman internasional yang semakin luas atas agresinya di Gaza yang digambarkan sebagai tindakan genosida. Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel telah menewaskan hampir 61.500 warga Palestina.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Serangan Israel di Lebanon Selatan Tewaskan 1 Warga, Lima Lainnya Terluka
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 1.700 Anak Sudan Menderita Malnutrisi
















Mina Indonesia
Mina Arabic