Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite Arab-Islam Minta Sanki Global yang Efektif Terhadap Israel 

Hasanatun Aliyah - Senin, 29 April 2024 - 13:47 WIB

Senin, 29 April 2024 - 13:47 WIB

3 Views

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan memimpin pertemuan Komite Menteri Arab-Islam di Riyadh pada Ahad (28/4/2024). (Foto: Saudigazette)

Riyadh, MINA – Komite Kementerian Arab-Islam meminta komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi efektif terhadap Israel, termasuk menghentikan ekspor senjata sebagai tanggapan atas pelanggaran hukum internasional, hukum kemanusiaan internasional, dan kejahatan perang yang sedang berlangsung di wilayah Gaza dan Tepi Barat, Palestina.

Hal ini dibahas dalam pertemuan Komite Tingkat Menteri dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Bersama Arab-Islam yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud di Riyadh pada Ahad (28/4) di sela-sela pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia, Saudi Gazette melaporkan.

Para menteri juga menekankan perlunya mengaktifkan perangkat hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan di Palestina dan perlunya menghentikan terorisme pemukim serta mengambil posisi yang jelas dan tegas terhadapnya.

Pertemuan tersebut membahas mekanisme untuk mengintensifkan aksi gabungan Arab dan Islam dalam mencapai penghentian segera guna mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza dan memastikan perlindungan warga sipil berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, selain melanjutkan semua upaya yang bertujuan untuk pengakuan internasional atas kemerdekaan negara Palestina yang berdaulat, untuk mencapai aspirasi rakyat Palestina dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Jalur Gaza.

Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah

Pertemuan tersebut juga membahas pengambilan langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan solusi dua negara dan pengakuan Negara Palestina di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Para menteri menekankan bahwa Jalur Gaza adalah bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki dan memperbarui penolakan tegas mereka terhadap segala upaya untuk menggusur rakyat Palestina di luar tanah mereka dan setiap operasi militer di kota Rafah, Palestina.

Para menteri juga menyatakan keprihatinan mereka mengenai tindakan yang diambil terhadap demonstran damai di negara-negara Barat yang menuntut diakhirinya perang di Gaza dan kejahatan berat serta pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.

Pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang merupakan kolaborasi global, pertumbuhan dan energi untuk pembangunan akan mengumpulkan 1.000 pemimpin dunia dari 92 negara pada 28-29 April, untuk mendukung dialog global dan menemukan solusi yang dapat ditindaklanjuti, kolaboratif dan berkelanjutan untuk berbagi tantangan global. (T/R5/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka

Rekomendasi untuk Anda