Gaza, MINA – Komite Nasional Kepulangan dan Pencabutan Blokade Palestina menuduh pasukan Israel membunuh dua bocah negara itu yang hadir dalam aksi Jumat (6/9) “Melindungi Front Internal” di dekat pagar pembatas Gaza timur.
“Belasungkawa terhadap dua bocah yang gugur, Sami Asyqar dan Khalid Rib’i meninggal saat hadir acara pawai kepulangan hari Jumat (6/9) di Gaza Timur. Pasukan Israel sengaja menembaki para demonstran aksi damai dari jarak jauh, untuk melukai barisan demonstran,” kata Komite.
Kejahatan yang terjadi oleh Israel hingga menumpahkan darah kedua bocah Palestina dalam aksi pawai di Jabalia timur, Gaza timur, demikian PIC melaporkan dikutip MINA.
“Atas tindakan tersebut, Israel harus dibawa ke pengadilan pidana internasional melakukan kejahatan perang terhadap para demonstran damai,” tegas Komite. Komite menuduh Israel harus bertanggung jawab penuh, atas teror berdarah yang mengincar warga sipil Palestina.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Semua pihak diminta melakukan intervensi mencegah pendudukan Israel untuk menghentikan kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan blokade di Jalur Gaza.
“Rakyat Palestina akan membela diri dan menghadapi serangan Israel dengan semua cara. Pawai kepulangan akan terus dilanjutkan, bangsa Palestina tidak takut menghadapi penjajah, dan akan terus berjuang melakukan perlawanan,” ungkap komite.
Militer Israel membunuh dua bocah Palestina dan melukai puluhan lainnya, saat mereka hadir dalam aksi pawai kepulangan dan pencabutan blokade di Gaza timur.
Kementerian kesehatan di Gaza merisil informasi terkait meninggalnya dua bocah Palestina pada Jumat (6/9) dan 76 korban luka, termasuk 46 luka tembak, 1 orang tim medis dalam aksi Jumat ke 73 pawai kepulangan dan pencabutan blokade di Gaza timur.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ali Sami al-Asyqar (17) gugur akibat tembakan pasukan Israel di Gaza utara, sementara Khalid Abu Bakar al-Rib’i (14) gugur di Gaza timur.
Rakyat Palestina melakukan pawai kepulangan dan pencabutan blokade Gaza sejak 30 Maret 2018, aksi damai yang digelar di dekat perbatasan yang memisahkan antara Gaza dan wilayah Palestina tahun 1948, menuntut kepulangan pengungsi ke wilayah asal mereka di Palestina, dan pencabutan blolade Gaza.
Aksi damai tersebut direspon secara represif oleh pasukan Israel, dengan tembakan gas air mata dan peluru karet serta peluru tajam, yang menewaskan 332 demonstran, termasuk 16 korban meninggal yang jenazahnya masih ditahan pasukan Israel, dan tidak masuk dalam daftar korban di kementerian kesehatan. Sementara korban luka mencapai 31 ribu orang, termasuk 500 dalam kondisi luka parah. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon