Amman, MINA – Komite Forum Nasional Perlawanan Yordania menyatakan pada Rabu (6/10) malam, perlunya kekuatan, partai, dan massa rakyat Yordania untuk bersiap membela Al-Aqsa dan Murabithun.
Laporan Quds Press menyebutkan, pernyataan menanggapi penyerbuan pemukim terhadap Al-Aqsa dan melakukan ritual alkitabiah di dalamnya.
Komite mengatakan, pendudukan secara bertahap mengisolasi dan meminggirkan peran wakaf Yordania terhadap Masjid Al-Aqsa, “ini bertentangan dengan perawatan Kerajaan Yordania untuk tempat-tempat suci, dan tanggung jawab sejarah Yordania terhadapnya.”
“Kami meminta pemerintah Yordania dan semua lembaga negara untuk mencermati ancaman ini bagi Yordania, yang memengaruhi kemerdekaan, legitimasi, dan stabilitasnya,” bunyi pernyataan.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Pernyataan menekankan perlunya tanggapan publik terhadap agresi Israel ke Al-Aqsa, Yerusalem dan rakyatnya, dan untuk upaya bersama untuk mendukung perlawanan dalam segala bentuknya, karena itu adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan Yerusalem dengan identitas Arab, kesucian Islam dan Kristen.”
Pada Selasa (5/10) Pengadilan Magistrat Israel di Yerusalem mengeluarkan keputusan yang mengizinkan orang Yahudi untuk melakukan ritual Talmud dan “doa diam-diam Yahudi” di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pengadilan mengatakan, “Kehadiran pemukim Yahudi di Temple Mount bukan merupakan tindakan kriminal selama doa mereka tetap diam.”
Ratusan pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa setiap hari, dalam shift pagi dan sore, di bawah perlindungan tentara pendudukan, dalam upaya untuk membuat serangan dan mencapai apa yang diinginkannya dalam proses pembagian masjid. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)