Bethelhem, 24 Rabiul Awwal 1437 / 3 Maret 2016 (MINA) – Komite Koordinasi Perjuangan Populer Palestina PSCC (The Popular Struggle Coordination Committee) pada Rabu, menggelar aksi demonstrasi menyerukan pemboikotan produk-produk Israel, berlangsung di samping tembok pemisah (Dinding Apartheid) Israel di sebelah barat Bethelhem.
Demonstrasi berlangsung di bawah menara militer di dinding yang dipenuhi dengan slogan anti-pendudukan dan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Israel, Palestine News Network (PNN) melaporkan.
Ketua PSCC, Munther Amira mengatakan, para pemuda Palestina akan melanjutkan perjuangan melawan pendudukan ilegal baik melalui aksi boikot atau bentuk perlawanan rakyat lainnya. Kampanye akan terus berlanjut di tengah agresi Israel untuk menggagalkan perlawanan, melalui aksi pembunuhan, eksekusi, penghancuran rumah dan penculikan.
Peserta juga termasuk kaum perempuan menekankan perlunya menciptakan kesadaran untuk memboikot produk-produk Israel, dan mengambil produk-produk nasional sebagai penggantinya.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Salah satu anggota pergerakanan, Rawan Abu-Laban mengatakan, bahwa perempuan dapat berperan dalam aksi boikot, karena mereka sebagian besar adalah pengambil keputusan tentang apa yang harus dibeli di rumah mereka. Oleh karena itu, perempuan bisa menjadi pemimpin yang paling berpengaruh untuk memboikot barang-barang Israel dan mendukung produk-produk lokal.
Ahlam Al-Wahsh, juga anggota dari kelompok tersebut mengatakan, bahwa gerakan ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran tentang perlunya memboikot produk-produk Israel, tidak hanya di kalangan perempuan. Namun juga untuk semua lapisan masyarakat, termasuk sekolah, siswa dan generasi muda.
“Kita ingin memiliki budaya boikot bagi pemuda sebagai bagian terbesar di Palestina,” kata Ahlam Al-Wahsh.
Kegiatan berlangsung pada Pekan Apartheid Israel, sebuah serial internasional tahunan yang digelar di kota-kota dan kampus-kampus di seluruh dunia. Tujuan secara hukum adalah untuk mengkampanyekan kepada masyarakat tentang Israel yang memberlakukan sistem apartheid dan upaya membangun aksi boikot sebagai bagian dari gerakan global yang terus berkembang. (T/nrz/P4)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)