Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TENTARA ISRAEL PEMBUNUH MENTERI PALESTINA DINYATAKAN TIDAK BERSALAH

Rana Setiawan - Ahad, 11 Januari 2015 - 16:09 WIB

Ahad, 11 Januari 2015 - 16:09 WIB

1056 Views

Logo Komite Perlawananan Tembok Rasis dan Permukiman Ilegel Israel. (Foto: PNN)

Logo Komite Perlawananan Tembok Rasis dan Permukiman Ilegel <a href=

Israel. (Foto: PNN)" width="300" height="245" /> Logo Komite Perlawananan Tembok Rasis dan Permukiman Ilegel Israel. (Foto: PNN)

Ramallah, 21 Rabi’ul Awwal 1436/11 Januari 2015 (MINA) – Komite Perlawanan Rakyat dari gerakan Fatah mengutuk keputusan otoritas pendudukan Israel untuk membebaskan seorang tentara Israel atas tanggung jawabnya melakukan pembunuhan seorang menteri Palestina, Ziad Abu Ein.

Komite Perlawanan Permukiman Ilegal dan Tembok Rasis Israel itu menganggap keputusan tersebut, tidak adil dan tidak dapat diterima. Komite juga menyatakan kecurigaan atas penyelidikan yang dilakukan Israel dan hasil-hasilnya.

Dalam sebuah pernyataan, komite mengatakan bahwa keputusan Israel tidak lain hanyalah bagian dari serangkaian kejahatan yang terus menerus dilakukan terhadap rakyat Palestina, demikian Palestine News Network (PNN) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Komite menambahkan, keputusan sepihak itu membuat rakyat Palestina lebih bertekad untuk mencari keadilan dan berjuang untuk memperoleh hak-hak untuk mewujudkan kemerdekaan.

Baca Juga: 94 Persen Rumah Sakit di Gaza Rusak, Bantuan Mendesak Sangat Dibutuhkan

Salah satu pemimpin Fatah Ziyad Abu Ein diumumkan meninggal dunia pada 10 Desember lalu pasca dianiaya sejumlah serdadu Israel saat acara peringatan hari HAM internasional yang dilangsungkan di Kota Tarmisiya, utara Ramallah.

Kepala RS Ramallah, Ahmad Al-Bitawi dalam siaran persnya waktu itu mengatakan, Ziyad Abu Ein wafat pasca menghirup gas air mata, dianiaya dan dipukuli pasukan Israel saat menggelar aksi damai di Kota Tarmisiya, utara Ramallah.

Abu Ein pingsan pasca dipukuli pasukan Israel dan menghirup gas air mata saat aksi unjukrasa. Korban dirujuk ke rumah sakit, namun beberapa saat kemudian dinyatakan meninggal saat tiba di RS Ramallah.

Ziyad Abu Ein merupakan anggota Dewan Revolusi Gerakan Fatah, dan Wakil Menteri Urusan Tawanan, sebelum dipindahkan sebagai Kepala Lembaga Anti Pembangunan Tembok Rasial dan Pemukiman Ilegal Yahudi.

Baca Juga: Negosiasi dengan Hamas Gagal, Muncul Perpecahan di Israel

Abu Ein adalah seorang warga Palestina, berjuang melawan hegemoni Israel yang membangun tembok yang mengisolasi wilayah Palestina.

Komite menyalahkan otoritas Israel atas pembunuhan Abu Ein dan menuntut pembentukan komite penyelidikan internasional independen untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan, maupun untuk mengungkapkan kebenaran atas berbagai kejahatan otoritas pendudukan Israel yang berusaha untuk disembunyikan dari masyarakat dunia.

Di sisi lain, penyelidikan Pasukan Keamanan Israel (IDF) menyatakan seorang tentara Israel tidak bersalah dan tentara dinyatakan bertindak sebagaimana diperlukan. Tuduhan bahwa si tentara menembakkan gas untuk membubarkan para aktivis dengan cara yang tidak tepat, juga telah dibantah IDF.

Namun, laporan itu menambahkan kematian Abu Ein kemungkinan akan terus diselidiki Reserse Kriminal IDF  karena “sensitivitas isu tersebut.”(T/R05/P2)

Baca Juga: Serangan Masif di Gaza Utara, Bangunan di Sekitar RS Indonesia Hancur Total

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Peru Luncurkan Penyelidikan terhadap Tentara Israel yang Terlibat Genosida Gaza

Rekomendasi untuk Anda