Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komiter Dokter Sudan: Jumlah Demonstran Tewas Capai 60 Orang

Rudi Hendrik - Rabu, 5 Juni 2019 - 21:03 WIB

Rabu, 5 Juni 2019 - 21:03 WIB

1 Views

Para pemuda Sudan berjalan di jalanan kota Khartoum yang diblokir demonstran, Rabu, 5 Juni 2019. (Foto: Twitter Al Jazeera English)

Khartoum, MINA – Komite Sentral Dokter Sudan yang terkait dengan oposisi pada Rabu (5/6) mengungkapkan, jumlah korban demonstran yang tewas setelah serangan militer pada Senin meningkat dari 35 menjadi sedikitnya 60 orang.

Komite itu mengatakan, jumlah orang yang tewas sejak pasukan keamanan menyerbu kamp protes di ibukota telah melonjak menjadi setidaknya 60.

Negara-negara Eropa mengutuk tindakan keras terhadap demonstran pro-demokrasi itu, tetapi Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan untuk menyatakan sikap.

Meningkatnya jumlah korban tewas terjadi ketika junta yang berkuasa mengatakan pada hari yang sama bahwa mereka terbuka untuk negosiasi baru dengan aliansi oposisi.

Baca Juga: Aljazair: Rakyat Palestina Butuh Dukungan Afrika Lebih Kuat dari Sebelumnya

Pasukan keamanan menembakkan amunisi langsung saat fajar pada hari Senin (3/6), ketika mereka menyerbu dan membersihkan kamp aksi duduk di luar markas militer di Khartoum. Kamp tersebut telah berpekan-pekan menjadi titik berkumpul utama para demonstran dalam perjuangan panjang mereka untuk pemerintahan sipil.

Komite Sentral Dokter mengatakan, “milisi dewan (militer) … yang bertanggung jawab atas pembantaian ini.”

Penguasa militer Sudan pada hari Rabu menawarkan untuk melanjutkan dialog tentang transisi menuju demokrasi, satu hari setelah mereka membatalkan semua perjanjian dengan koalisi oposisi.

“Kami di Dewan Militer, mengulurkan tangan untuk negosiasi tanpa belenggu kecuali kepentingan tanah air,” kata Ketua Dewan Militer Transisi Letnan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan dalam pesan hari Raya Idul Fitri melalui siaran televisi.

Baca Juga: AS Pindahkan Pasukannya dari Pangkalan di Niger

Dia sebelumnya mengumumkan bahwa dia akan melewatkan negosiasi dengan kelompok-kelompok protes dan berencana menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu sembilan bulan ke depan. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB: Sudan Berada di Ambang Bencana Kelaparan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Afrika
Afrika
Dunia Islam
Internasional
Afrika