Sydney, MINA – Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Australia yang juga Pendiri Ashabul Kahfi Islamic Centre (AKIC) Sydney Dr. Teuku Chalidin Yacob, MA, JP. memberikan ucapan selamat kepada Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin dari Indonesia yang baru terpilih menjadi Wakil Presiden DMDI Pusat.
Keputusan itu diambil oleh Mesyuarat Majlis Tertinggi (Musyawarah Majelis Tertinggi) DMDI bersama seluruh Ketua Umum DMDI dari 29 negara yang hadir secara virtual dari Melaka, Malaysia pada Rabu lalu (8/12), yang dipimpin langsung Presiden DMDI Pusat Tun H. M. Ali Rustam.
Penunjukkan itu setelah mempertimbangkan kiprah eks Wakil Kapolri tersebut dalam kegiatan kemanusiaan dan keumatan di Indonesia dan di luar Indonesia.
“Kami dari DMDI Australia mengucapkan selamat & congratulations kepada Bapak Komjen Pol. (Purn) H. Syafruddin yang telah dipilih serta diangkat sebagai Wakil Presiden DMDI Pusat. Kami mendoakan semoga amanah tersebut dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan visi dan missi DMDI yaitu mempersatukan rumput Melayu di seluruh Dunia,” kata Teuku Chalidin kepada MINA, Selasa (14/12).
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Menurut Ketua Forum Silaturahim Masjid SeRantau (FORSIMAS) Australia itu, pemilihan Syafruddin sangat tepat, mengingat kiprahnya selama menjalani program keummatan baik dalam skala Nasional maupun Internasional.
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kesehatan yang prima kepada Bapak Syafruddin dan kita semua warga DMDI di seluruh Dunia semoga dapat kita saksikan kerja-kerja nyata dan seterusnya dapat dinikmati oleh generasi mendatang, aamin,” ucap Teuku Chalidin yang juga Ketua Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Australia.
DMDI adalah organisasi yang memiliki visi-misi untuk menyatukan orang Melayu yang tersebar di seluruh dunia. DMDI berdiri di Malaka sejak 2000, dengan beranggotakan hanya 10 negara, yang kemudian berkembang menjadi 29 negara.
Kiprah Syafruddin di Indonesia maupun di luar negeri menjadi pembicaraan dalam pertemuan Majelis Tinggi DMDI. Perannya dalam pengentasan buta baca Alquran, pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW, dan membantu para kiai untuk bekerja sama dengan Al Azhar Kairo, Mesir, menjadi kredit bagi Syafruddin.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Sebelumnya, Syafruddin terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina DMDI Indonesia dalam konferensi internasional DMDI di Jakarta pada November 2019. Kala itu, Presiden DMDI Tan Sri H M Ali Rustam menganugerahkan gelar Tun Perak kepada Syafruddin karena dianggap banyak berkiprah dalam mengentaskan masalah masalah sosial kemasyarakatan di dunia Islam.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia