Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komnas HAM Minta Presiden Kirim Menko PMK ke Papua

Rendi Setiawan - Senin, 30 September 2019 - 19:37 WIB

Senin, 30 September 2019 - 19:37 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Amiruddin Al Rahab mengapresiasi pasukan gabungan TNI-Polri yang membantu evakuasi warga dari Wamena ke Sentani dan Jayapura. Langkah tersebut dinilai dapat meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.

“Membawa masyarakat dalam situasi panik yang ingin keluar dari wilayah itu adalah solusi yang tepat. Persoalannya bagaimana penanganan mereka ketika tiba di Jayapura,” kata Amiruddin di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (30/9).

Komnas HAM meminta agar ada langkah yang terkoordinasi dari masing-masing lembaga, kementerian dan organisasi masyarakat agar kebutuhan-kebutuhan dasar pengungsi dapat terpenuhi. Pengungsi sangat membutuhkan air bersih, sanitasi, serta kebutuhan bayi dan ibu yang baru saja melahirkan.

“Kami minta Presiden kirim Menko PMK (Menteri Koordinator Perempuan, Manusia dan Kebudayaan) datang ke Papua, mengkoordinir seluruh menteri di bawah dia, terutama Menteri Kesehatan, supaya ini tertangani,” ujarnya.

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

Amiruddin tak ingin berbicara lebih jauh mengenai eksodus warga secara besar-besaran. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah penanganan dari pemerintah terhadap belasan ribu warga yang mengungsi dari Wamena.

“Wamena itu suatu kota yang transportasinya sulit. Akses kemana-mana sulit karena dia berada pada lembah di atas gunung, nah kita berharap pemerintah bisa memberi keyakinan kepada masyarakat agar dia tidak keluar lagi (dari tempat pengungsian),” kata Amiruddin.

Ia juga tak ingin berpandangan jauh mengenai akar permasalahan yang terjadi di Papua hingga menimbulkan eskalasi lebih luas.

“Situasi seperti ini tidak perlu lagi interpretasi spekulatif, nantilah, ini dulu kita tangani, kau nanya terlalu jauh,” katanya ketika ditanya penyebab konflik di Papua. (L/R06/R01)

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Indonesia
Indonesia