Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kompetensi Dai, Komisi Dakwah MUI Gelar Multaqo Du’at III

kurnia - Senin, 24 Januari 2022 - 10:25 WIB

Senin, 24 Januari 2022 - 10:25 WIB

7 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar wisuda standardisasi dai dalam Multaqo Duat III di Jakarta Utara, Ahad (23/1).

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan, jangan sampai para dai yang berdakwah televisi, lembaga atau masjid tidak terstandar MUI.

“Saat ini banyak isu-isu yang bermunculan terkait adanya dai yang tidak memiliki kompetensi tapi tetap berani menyampaikan tausiyah. Bahkan para dai tersebut tidak menghargai perbedaan pendapat hal ini yang akan menimbulkan masalah,” kata kyai Cholil.

Menurutnya, ini harus menjadi ketetapan di masing-masing daerah. bahwa khatib-khatib maupun dai harus berstandar MUI.

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

Dalam acara sama digelar Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-10 pada Sabtu (22/1).

Kyai Cholil menuturkan, banyaknya mufasir dan mufti baru yang menyesatkan sebab, mereka memahami ilmu hanya dengan membaca terjemahan dan berguru pada internet.

“Standardisasi ini sangatlah penting karena untuk mengukur komitmen dai terhadap Islam. Karena dalam cara mengartikan dalil (memahami Nash), membutuhkan kerangka tersendiri,” ujarnya.

Kiai Cholil menjelaskan, berkembangnya pemahaman itu harus diluruskan. Kata Kiai Cholil, saat dai tidak kompeten maka yang akan dipojokkan oleh sebagian masyarakat adalah MUI. Mulai sekarang, para dai yang sudah distandardisasi akan mendapatkan jaminan hukum dan jaminan paham dari MUI.

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

Sementara Ketua Komisi Dakwah MUI, Ahmad Zubaidi menyampaikan, pertemuan ini kita rancang dalam rangka mempersatukan persepsi para dai. Tujuannya, para dai itu mampu menghadapi berbagai persoalan di tengah tengah masyarakat di era digital.

Ustaz Zubaidi berharap, dari standardisasi ini para dai bisa berdakwah dengan lebih kompeten serta membantu umat menyelesaikan berbagai masalah.

Ia bersyukur pada angkatan empat sampai angkatan sepuluh ada sekitar 400 orang dan alumni, sebelumnya sekitar 250 orang. Dengan jumlah dai sebanyak itu, komisi dakwah telah meluluskan sekitar 700-an dai yang mengikuti standardisasi MUI.

“Semoga kita berkoordinasi dan tidak ada lagi dakwah-dakwah yang kontraproduktif terhadap pembangunan ataupun terhadap pengembangan nilai-nilai Islam,” ujarnya. (R/R4/P2)

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Ciamis Meninggal Dunia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia