Kompetisi KJI dan KBGI 2019 Diharapkan Lahirkan Inovasi Model Bangunan

Depok, MINA – Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kembali menggelar Kompetisi Jembatan Indonesia () ke-XV dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia () ke-XI Tahun 2019.

Acara ini berlangsung 7-10 November, secara resmi dibuka pada Jumat (8/11/2019), di Politeknik Negeri Jakarta (), Depok, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar, mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa teknik sipil terkait pembangunan jembatan dan bangunan gedung di Indonesia.

“Perlombaan ini digelar untuk mengetahui sejauh mana kompetensi di bidang membangun jembatan dan gedung, untuk kampus-kampus yang membuka jurusan teknik sipil,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini akan disampaikan ke masyarakat umum sebagai bentuk pengabdian untuk masyarakat. Hal ini karena desain jembatan dan bangunan yang dihasilkan dari kegiatan ini telah layak pakai dan diterapkan.

“Untuk percepatan pembangunan rumah tinggal, maka melalui kegiatan ini perlunya kreativitas dari mahasiswa untuk menghasilkan seperti tipe-tipe sambungan yang mungkin lebih dari yang ada di buku,” ungkapnya.

Pada acara ini oleh para finalis berjumlah 34 tim, dari 20 Perguruan tinggi se-Indonesia. Masing-masing terdiri dari 24 tim untuk lomba KJI, yang akan berkompetisi di 3 cabang lomba, yaitu Jembatan model Cable Stayed, Jembatan Model Pelengkung, Jembatan Rangka Baja berskala jalan raya; serta10 tim untuk lomba KBGI.

Ketua Panitia kegiatan, Agung Budi Broto, mengatakan gelaran yang mengusung tema “Jembatan Kokoh, Ringan, Indah, dan Inovatif” untuk KJI, dan “Bangunan Hunian Bertingkat, Futuristik, Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan” untuk KBGI ini, banyak menyisakan kejutan, diantaranya seperti tim-tim menonjol tidak lagi berasal dari kampus yang berada di pulau Jawa seperti di tahun-tahun sebelumnya.

“Banyak kejutan yang terjadi. Para finalis di tahun ini yang menonjol berasal dari kampus di luar pulau Jawa, seperti dari Politeknik Negeri Ujung Pandang yang mempunyai potensi yang baik. Serta ada juga Perguruan tinggi baru yang kemudian bisa menyodok menjadi finalis,” ujarnya. (R/R10/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)