Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komunitas Ecomasjid Gelar Penanaman Pohon Buah Wakaf di Bantaran Sungai Cikeas

Rana Setiawan - Selasa, 28 Maret 2023 - 18:31 WIB

Selasa, 28 Maret 2023 - 18:31 WIB

1 Views

Bogor, MINA – Komunitas Ecomasjid, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), dan perangkat Desa Bojongkulur, Bogor, telah melaksanakan kegiatan penanaman pohon buah wakaf di bantaran Sungai Cikeas sebagai upaya penanggulangan bencana desa.

Kegiatan tersebut bagian dari rangkaian peringatan Hari Hutan dan Hari Air Internasional.

“Peringatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan sumber daya alam yang ada,” kata Dr Hayu Prabowo, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH-SDA) MUI kepada MINA, Selasa (28/3).

Hayu menyampaiakn, kegiatan penanaman pohon yang digelar pada Ahad (26/3) ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar bantaran Sungai Cikeas.

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

“Kegiatan penanaman pohon wakaf buah di bantaran sungai Cikeas sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana desa,” ujarnya.

Menurut Hayu, bencana alam seperti banjir sering kali terjadi di daerah-daerah yang memiliki kondisi lingkungan yang kurang terjaga.

“Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya bencana banjir adalah kerusakan hutan dan lingkungan sekitarnya,” imbuhnya.

Dengan melakukan kegiatan penanaman pohon wakaf di bantaran Sungai Cikeas, lanjut dia, diharapkan dapat membantu dalam menanggulangi bencana banjir yang sering terjadi di daerah tersebut.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Pohon-pohon yang ditanam akan membantu menyerap air dan mencegah erosi tanah, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya banjir,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Hayu, dengan menjaga lingkungan dan kelestarian alam, diharapkan juga dapat mengurangi risiko terjadinya bencana alam lainnya seperti longsor dan tanah retak.

Hayu menyampaikan, melalui kegiatan penanaman pohon wakaf, masyarakat dapat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian alam.

“Kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mengurangi risiko terjadinya bencana alam,” pungkasnya.

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Setelah kegiatan penanaman pohon, dilakukan juga tausiah menjelang buka puasa oleh Dr Hayu Prabowo dengan tema “Peningkatan Ketakwaan Melalui Peduli Lingkungan”.

Dalam tausiah ini, Hayu menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar demi menciptakan bumi yang lebih baik dan lestari bagi generasi mendatang. (R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia