Bogor, MINA – Sungai Cikeas, yang terletak di daerah yang subur di sekitar Bogor, Jawa Barat, Indonesia, telah menjadi saksi dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh polusi plastik. Sampah plastik yang terbuang sembarangan telah mengancam kehidupan ekosistem sungai dan mengganggu keseimbangan alam.
Sebuah inisiatif inovatif yang dikenal sebagai “Kayak for Climate” oleh Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI) telah muncul sebagai solusi untuk membersihkan sungai ini dari sampah plastik.
Hayu S. Prabowo sebagai inisiator dari KISUCI menyampaikan kepada MINA, Rabu (12/7), program “Kayak for Climate” yang diluncurkan KISUCI adalah sebuah usaha kolaboratif yang melibatkan para sukarelawan untuk membersihkan tepian Sungai Cikeas dengan menggunakan Kayak dan Stand Up Paddleboard (SUP).
“Kayak dan SUP adalah perahu yang relatif kecil dan ringan yang dapat dengan mudah meluncur di atas permukaan air. Dengan menggunakan perahu-perahu ini, para relawan dapat mencapai area-area yang sulit dijangkau dengan metode pembersihan konvensional,” tegas Hayu yang menyukai olah raga air ini.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi dan menghilangkan sampah plastik yang terbawa oleh aliran sungai sebelum mencapai laut. Sampah plastik yang terjebak di tepian sungai dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran air, kerusakan ekosistem, dan ancaman terhadap satwa liar.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, KISUCI melibatkan komunitas lokal untuk bergabung dalam program pembersihan secara teratur.
Para sukarelawan yang terlibat dalam program “Kayak for Climate” meluncur dengan kayak dan SUP ke sepanjang tepian sungai, mengumpulkan sampah plastik yang terapung di permukaan air atau terperangkap di antara vegetasi sungai. Para sukarelawan ini kemudian membuang sampah yang terkumpul ke tempat pembuangan sampah yang sesuai.
Selain memberikan manfaat langsung dalam membersihkan sungai, program ini juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah polusi plastik.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
KISUCI secara aktif mengedukasi para sukarelawan dan komunitas lokal tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak negatif dari sampah plastik terhadap lingkungan. Dengan melibatkan lebih banyak orang dalam kegiatan ini, mereka berharap akan terjadi perubahan perilaku yang berkelanjutan dalam pengelolaan sampah.
Program “Kayak for Climate” memadukan olahraga air dan kesadaran lingkungan, program ini memberikan contoh nyata tentang bagaimana masyarakat dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Hayu menambahkan, Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI) dan program “Kayak for Climate” menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk mengambil tindakan serupa dalam membersihkan sungai-sungai di seluruh dunia dari sampah plastik.
“Melalui upaya kolaboratif, kami dapat menciptakan perubahan positif dan melindungi ekosistem sungai yang berharga untuk masa depan yang lebih baik,” pungkas Ketua LPLH-SDA MUI ini.(L/R1/P1)
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina