Komunitas Jurnalis Kutuk Pembunuhan Wartawan oleh Israel di Gaza

Para jurnalis mengambil gambar dan video perlengkapan jurnalis di lapangan yang mewakili para jurnalis yang terbunuh dalam serangan Israel di Gaza sebagai bagian dari peringatan Hari Kerja Jurnalis 10 Januari yang diselenggarakan oleh Platform Solidaritas Palestina Ankara di Guvenpark Ankara, Turkiye pada 10 Januari 2024. (Foto: Harun Özalp/Anadolu Agensi)

, MINA – Reporters Without Borders () mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pembasmian jurnalisme dan hak atas informasi di Gaza oleh pendudukan , Kamis (8/2).

Dikutip dari MEMO, Jumat (9/2), wartawan terbunuh, terluka dan dilarang bekerja tanpa adanya kemungkinan perlindungan yang aman ungkap RSF dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Mereka meminta organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap pendudukan Israel agar segera menghentikan pembantaian ini.

“Wartawan dihancurkan seiring pada perang yang tak berkesudahan ini, melalui serangan pendudukan Israel yang tak henti-hentinya dari utara hingga selatan ,” kata RSF pada pernyataan itu.

RSF menambahkan, para yang bertahan selama empat bulan ini hidup dalam “neraka sehari-hari”, karena mereka menderita kekurangan dalam segala hal, terutama peralatan, serta pemadaman media yang sering terjadi.

Baca Juga:  Laporan UHRP: Satu dari 26 Warga Uighur Dipenjara di Tiongkok

Mengingat bahwa mereka mengajukan dua pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan berulang kali mengajukan banding ke negara-negara dan organisasi internasional. Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) mengatakan, sekali lagi mereka mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menegakkan Resolusi 2222 (2015) tentang perlindungan jurnalis.

Kelompok ini juga menyinggung situasi di , wilayah yang sebelumnya digambarkan oleh pendudukan Israel sebagai “zona keamanan”, dan mencatat sebagian besar jurnalis yang harus mengungsi ke selatan Gaza, Rafah. Sampai saat ini titik penyeberangan dengan masih ditutup.

Mengutip Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), pernyataan tersebut mengatakan, sekitar 50 media lokal dan internasional di Gaza hampir seluruhnya dihancurkan oleh tentara pendudukan Israel sejak 7 Oktober lalu.

Baca Juga:  Menlu Iran-Mesir Bertemu di Gambia Bahas Gaza

Pada hari Kamis, seorang jurnalis Palestina lainnya syahid dalam serangan udara pendudukan Israel di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban syahid menjadi 124 sejak 7 Oktober.

Pendudukan Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak perlawanan lintas batas oleh faksi Palestina, Hamas, pada bulan Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Setidaknya 27.840 warga Palestina syahid dan 67.317 lainnya terluka dalam serangan gencar pendudukan Israel, menurut otoritas kesehatan setempat. Sekitar 85 persen warga Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan pendudukan Israel, sementara semuanya mengalami kerawanan pangan.  (T/chy/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.