Atlanta, MINA – Komunitas Muslim di Negara Bagian Georgia, AS, sedang mencari jawaban setelah seorang wakil sheriff menembak dan membunuh seorang pria Sudan-AS bernama Yassin Mohamed awal bulan ini.
Mohamed (47) meninggal pada 9 Mei oleh seorang wakil sheriff dari Evans County di dekat kota pedesaan Claxton, yang terletak sekitar 320 kilometer tenggara Atlanta, ibu kota negara bagian itu.
Menurut laporan polisi, Mohamed melempari deputi selama insiden yang menyebabkan kematiannya. Dia diklaim bertemu dengan beberapa lembaga penegak hukum dalam 24 jam sebelum kejadian itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
Dalam salah satu pertemuan itu, Mohamed dibawa ke rumah sakit. Dewan Hubungan Amerika-Islam Georgia (CAIR-Georgia) mempertanyakan apakah Mohamed menderita semacam masalah kesehatan mental.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Kami tidak jelas mengenai kondisi mental Mohamed dan sampai puncak penyelidikan, kami tidak tahu pasti,” kata Murtaza Khwaja, Direktur Hukum dan Kebijakan CAIR-Georgia, organisasi hak-hak sipil Muslim dan organisasi advokasi .
“Yang kami tahu adalah bahwa penegakan hukum memperlakukan ini sebagai krisis kesehatan mental,” kata Khawaja.
Dalam insiden 9 Mei, Biro Investigasi Georgia (GBI) mengatakan, para deputi ditelepon setelah tengah malam dan mendapati Mohamed berjalan di jalan. Pertengkaran terjadi setelah para deputi berusaha melakukan kontak.
Menurut GBI, Mohamed mulai melemparkan batu ke arah penegak hukum, memukul salah satu deputi sekali dan “menuduhnya” dengan “batu yang lebih besar”, menyebabkan deputi menembakkan senjatanya.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mohamed meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit dan deputi tidak terluka serius. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel