Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komunitas Pulau Terpencil di Skotlandia Umumkan Boikot Israel

Hasanatun Aliyah Editor : Ali Farkhan Tsani - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

CURZON STREET, LONDON, UNITED KINGDOM - 2018/06/10: A woman holds a 'Boycott Israel' flag during the annual pro-Palestine/anti-Israel Al Quds Day demonstration in central London. The demonstration is notably controversial in the city for the flying of Hizbullah flags that typically takes place during the course of it. (Photo by David Cliff/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)

London, MINA – Pulau terpencil di Skotlandia, Isle of Eigg mengumumkan boikot penuh terhadap penjajah Israel sebagai bentuk protes atas genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Keputusan ini dilaporkan oleh sejumlah media pada Rabu (23/7).

Isle of Eigg, yang terletak di lepas pantai barat Skotlandia dan dihuni oleh sekitar 120 orang, menyatakan dukungannya terhadap gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS), kampanye global untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.

Keputusan tersebut diambil secara bulat oleh asosiasi warga Pulau Eigg (IERA) yang mewakili seluruh penduduk pulau milik komunitas tersebut.

“Keputusan ini, yang disahkan secara bulat dalam pertemuan pekan lalu diambil untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina dan meningkatkan kesadaran atas keterlibatan sejumlah perusahaan dalam genosida,” bunyi pernyataan IERA yang dikutip dari surat kabar The National.

Baca Juga: Iran dan Rusia Selesaikan Latihan Gabungan Angkatan Laut di Laut Kaspia

Satu-satunya toko di pulau itu akan berhenti menjual produk dari perusahaan Israel dan perusahaan lain yang dituduh mendukung tindakan Israel. Termasuk di dalamnya adalah merek besar seperti Coca-Cola, yang disebut memiliki kaitan dengan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.

“Tindakan ini berkaitan dengan solidaritas, edukasi, dan kontribusi terhadap gerakan global yang telah berhasil menekan perusahaan-perusahaan untuk memutuskan hubungan ekonomi dengan negara apartheid Israel dan mengakhiri keterlibatan dalam kejahatan perang serta operasi di wilayah pendudukan,” lanjut pernyataan tersebut.

Warga menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk mengatur pilihan pribadi atau menciptakan perpecahan di dalam komunitas.

IERA juga menyebut bahwa mereka terinspirasi oleh upaya akar rumput serupa di Govanhill, Glasgow, di mana komunitas di sana baru-baru ini mendeklarasikan wilayah mereka sebagai “zona bebas apartheid.”

Baca Juga: Cina Keluarkan Peringatan Nasional Waspada Gelombang Panas

“Kami mengundang komunitas lain untuk merefleksikan, belajar, dan mencari cara untuk mengambil langkah nyata menuju keadilan dan solidaritas,” pungkas pernyataan IERA. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Rusia Sahkan Aturan Baru, Akses Konten “Ekstremis” Bisa Didenda

Rekomendasi untuk Anda