Banda Aceh, MINA – Komunitas Sahabat Ajaib Kota Banda Aceh, Rabu (15/11), menggalang donasi untuk Palestina yang dikemas dalam agenda kajian tematik Al-Qur’an dalam rangka palestina/">Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 bersama KH Yakhsyallah Mansur, MA.
Dalam kajian tersebut, KH.Yakhsyallah Mansur yang juga Pembina Aqsa Working Group (AWG) memaparkan peran muslimat dalam membebaskan Masjidil Aqsa.
Sementara itu, relawan kemanusiaan Gaza Nur Ikhwan Abadi yang juga hadir di acara itu berbagi informasi terkait kondisi terakhir di Gaza.
Nur Ikhwan yang juga Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) pernah menetap di Gaza selama empat tahun lebih sebagai Site Manager Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Donasi yang dikumpulkan Komunitas Sahabat Ajaib tersebut diserahkan oleh Rahmawati, CTMR. Ia adalah trainer Ilmu Magnet Rezeki di Banda Aceh.
“Donasi ini dikumpulkan dari komunitas Sahabat Ajaib yang juga komunitas magnet rezeki. Mudahan -mudahan ini membantu meringankan saudara kita di Gaza,” kata Rahmawati yang sering disapa Kak Inong.
Donasi dari Komunitas Sahabat Ajaib sebesar Rp 4 juta dititipkan melalui Aqsa Working Group (AWG), lembaga yang selama ini berkhidmat membantu rakyat Palestina.
palestina/">Bulan Solidaritas Palestina
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
palestina/">Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 merupakan tahun ketiga setelah diselenggarakan berturut-turut sejak 2021. Kegiatan ini pertama kali digelar dengan nama Pekan Solidaritas Palestina.
November dipilih menjadi palestina/">Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:
1. Deklarasi Balfour 02 November 1917
2. Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004
3. Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988
4. Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.
Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi palestina/">Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.
Kegiatan BSP 2023 akan dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kegiatan ini pun akan digelar di Gaza, Palestina.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
BSP 2023 akan disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, bakti sosial, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar. Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah hingga kedutaan.
Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini palestina/">Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara.
Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kepalestinaan, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS. Termasuk banyak tokoh dan aktivis non-Muslim sekalipun, yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan.
Sehingga dengan demikian terjalin komunitas pembebasan Al-Aqsa secara internasional, yang dapat mendesak pemerintahan negara di dunia, sekaligus mendesak pejajahan Zionis Israel segera hengkang dari bumi Palestina.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
BSP 2022 mendapatkan respon baik dari masyarakat Palestina. Bahkan Kementerian Pendidikan di Gaza mengeluarkan surat perintah kepada sekolah-sekolah untuk mengibarkan bendera merah putih. Dari video yang diterima AWG, tampak para siswa di Gaza membawa poster bertuliskan “Terima Kasih Indonesia,” mengibarkan bendera Indonesia dan memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya di sekolah.
Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.
Aqsa Working Group
Aqsa Working Group (AWG) adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429 H/21 Agustus 2008 M di Jakarta. Tahun ini, AWG telah memasuki usianya yang 15 tahun.(R/R1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih