Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Al-Aqsha Jadi Barometer Kesungguhan Umat Islam

Rana Setiawan - Sabtu, 22 April 2017 - 22:14 WIB

Sabtu, 22 April 2017 - 22:14 WIB

421 Views

(Foto: AWG)

(Foto: AWG)

Bogor, 25 Rajab 1438/21 April 2017 (MINA) – Seorang aktivis Palestina Mohammed Al-Mashri mengatakan, kondisi Al-Aqsha menjadi barometer kesungguhan umat Islam di dalam memperhatikannya.

“Kunci keberkahan dan harga diri umat Islam terletak pada sesungguhannya dalam membebaskan Al-Aqsha. Mereka (musuh-musuh Islam) tahu kelemahan umat Islam, antara lain kurangnya perhatian terhadap Al-Aqsha,” tegasnya saat memberikan sambutan Festival Rajab 1438 H mengambil tema “Al-Aqsha Dalam bahaya” di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Jawa Barat, Sabtu (22/4).

Warga Gaza yang sedang berada di Indonesia ini mengatakan, untuk mewujdukan pembebasan Al-Aqsha diperlukan orang-orang berhati ikhlas, berjiwa takwa, dan berjuang sungguh-sungguh, di jalan Allah dalam memperjuangkannya.

Al-Mashri juga mengimbau umat Islam khususnya di Indonesia untuk lebih mendalami kemampuan berbahasa Arab, karena dengan bahasa Arab akan mudah mengetahui kondisi umat Islam yang sebenarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Akhir Pekan ini, Mayoritas Turun Hujan pada Pagi

“Kondisi kami (Rakyat Palestina) kian menderita akibat penjajahan Israel. Masjidil Aqsha dalam bahaya. Kurangnya perhatian umat Islam terhadap Palestina maka Israel makin merajalela terus melakukan penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha. Tujuannya adalah untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan menggantikannya dengan Haikal (sinagog) mereka,” ujarnya.

Al-Mashri juga mengimbau agar umat Islam bersatu dan berjuang secara berjamaah ikut mengambil peran memperjuangkan pembebasan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman penjajah Zionis Israel.

“Tugas kita umat Islam sekarang tidak boleh lagi berleha-leha dan terlena, sudah saatnya Umat Islam bersatu agar bisa membebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman musuh-musuh Allah,” katanya.

Festival yang digelar Aqsa Working Group (AWG) pada Sabtu-Ahad, 22-23 April 2017 itu diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti, bazar, pengobatan gratis, pemutaran video, dan Expo Baitul Maqdis.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Festival Rajab yang digelar AWG dan didukung oleh Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, lembaga kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Kantor Berita islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), dan Lembaga Penyantunan Yatim dan Duafa (LPYD) Al-Fatah ini bagian dari memperingati perjalanan suci Rasulallah Shallallahu ‘alaihi Wa salam pada Isra’ Mi’raj dan mendukung perjuangan untuk pembebasan Masjidil Aqsha yang saat di bawah kekuasaan Zionis Israel.

Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke Baitullah sekarang. Di tempat suci inilah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukan Isra’ dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj. Dalam hadits shahih disebutkan sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsha. (L/M09/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda