Gaza City, 5 Syawal 1434/11 Agustus 2013 (MINA) – Kondisi kesehatan dua tahanan palestina yang melakukan aksi mogok makan selama lebih dari seratus hari kondisinya semakin memburuk.
Dua tahanan mogok makan, Ayman Hamdan dan Imad Al-Batran kini ditahan ruangan tersendiri di Rumah Sakit militer Israel Sarafand (Asaf Harofe) dalam kondisi semakin terus memburuk.
Pengacara Departemen Kementerian Tawanan Palestina Fadi Obeidat mengatakan bahwa dirinya mengunjungi Ayman Hamdan di rumah sakit tersebut secara administratif ditahan sejak 22 Agustus 2012.
Obeidat mengungkapkan, Hamdan mulai melakukan aksi mogok makan pada 28 April 2013 untuk memprotes penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan terhadap dirinya.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Obeidat menambahkan bahwa kondisi Hamdan semakin memburuk, menderita tekanan darah dan denyut jantungn rendah. Dia juga menderita kekurangan vitamin serta melemahnya otot jantung.
Hamdan dirawat di rumah sakit militer Israel sejak 26 Juni 2013 dan terpaksa harus mengkonsumsi air, gula, garam, dan vitamin.
“”Hamdan telah kehilangan 22 kg dari berat badannya,” ujar pengacara itu seperti dilaporkan laman resmi Al-Qassam yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (11/8).
Hamdan mengatakan kepada Obeidat bahwa gerakannya telah menjadi sulit. Hamdan merasakan kelemahan secara umum, pusing kepala serta nyeri seluruh persendiannya.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Namun, Hamdan menegaskan Sekalipun semuanya itu ia rasakan, dirinya tetap bertekad untuk melanjutkan aksi mogok makan hingga penahanan administratifnya dicabut.
Selain Hamdan, Pengacara itu juga bertemu dengan Imad Al-Batran dan melihat kondisi kesehatan yang serius dialami Al-Batran terlepas dari kenyataan bahwa dirinya mengkonsumsi suplemen di rumah sakit militer Israel tersebut.
Batran mengatakan kepada pengacara itu bahwa dirinya menderita dari lemah denyut jantung (40 per menit) dan harus mengkunsumsi obat-obatan untuk mengatur hatinya. Dia juga menderita kelemahan secara umum, rambut rontok, insomnia dan kekeringan pada mata.
Pusat Dukungan dan Hak Asasi Manusia (HAM) khusus Tahanan Palestina, Addameer melaporkan, hingga catatan Juli 2013, sekitar 5071 warga Palestina masih berada di dalam penjara-penjara Israel tanpa tuduhan dan dakwaan yang jelas. Termasuk dalam tahanan itu ada sembilan anggota parlemen aktif yang merupakan tahanan administratif.
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida
Secara keseluruhan selama empat bulan terakhir, telah ada 29 tahanan di penjara-penjara Israel yang melakukan aksi mogok makan perorangan. Tahanan Palestina yang masih melakukan aksi mogok makan diantaranya adalah Abdullah Al-Barghouti, Ala ‘Hammad, Munir Ma’ari, Hamzah Othman, Muhammad Al-Rimawi, Ayman Hamdan, Imad Al-Batran, Adel Harbeyat, Ayman Etbish, Husam Matter dan Abdul Majid Khudeirat.
Selama empat bulan terakhir juga, Dua tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan jangka panjang (lebih dari 250 hari), Ayman Sharawna dan Samer Issawi mencapai kesepakatan dengan otoritas Penjara Israel untuk mengakhiri aksi mogok makan mereka dengan pembebasan keduanya secara bersyarat. (T/P012/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)