Riyadh, MINA – Hari pembukaan Konferensi Bisnis Arab-Tiongkok tahun ini di Arab Saudi pada Ahad (11/6) telah ditandatangani perjanjian senilai $10 miliar, menurut sumber.
Dikutip dari The New Arab, kesepakatan dalam industri mobil listrik mencapai $5 miliar, sumber mengatakan kepada penyiar Saudi Al Arabiya.
Diperkirakan kontrak akan berjumlah lebih dari $40 miliar selama dua hari acara bisnis di Riyadh, kata surat kabar Asharq Al-Awsat.
Al Arabiya melaporkan, hari pertama Menteri Luar Negeri negara tuan rumah, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, China adalah mitra dagang senilai $430 miliar untuk dunia Arab, angka yang lebih tinggi daripada negara lain mana pun.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Dia juga mengatakan, perjalanan pemimpin China Xi Jinping ke Arab Saudi “mengkonsolidasikan hubungan bilateral lebih lanjut”.
“Konferensi pengusaha Arab dan Cina merupakan kesempatan bagi sektor swasta untuk membahas prospek investasi,” kata Pangeran Faisal.
“Ini juga merupakan kesempatan untuk memperkuat persahabatan Arab-Tiongkok dan bekerja untuk membangun masa depan bersama.”
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman berbicara tentang masalah minyak.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
“Kalau bicara minyak, permintaan minyak di China masih terus meningkat. Jadi tentu saja kami harus menangkap sebagian dari permintaan itu. Kami ingin berinvestasi di China, karena kami juga memiliki program ambisius untuk minyak mentah hingga bahan kimia,” katanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza