London, 26 Rabi’ul Akhir 1437/5 Februari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Konferensi Donor Suriah di London telah mengumpulkan lebih dari $ 10 miliar, jumlah bantuan terbesar yang diraih dalam satu hari.
Perdana Menteri mengatakan pada Kamis (4/2), konferensi menerima janji dana dalam waktu dekat sebesar $ 6 miliar untuk 2016 saja, dan $ 5 miliar dalam jangka panjang untuk 2020.
“Ini berarti jutaan orang sekarang akan menerima makanan dan perawatan medis yang bisa menyelamatkan jiwa dan tempat tinggal di Suriah dan di luar (Suriah),” kata Cameron. The Guardian memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Satu juta anak yang saat ini tidak bersekolah akan diberikan akses pendidikan pada akhir tahun ajaran berikutnya.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Negara-negara di kawasan itu telah sepakat membuka ekonomi mereka untuk menciptakan lapangan kerja baru. Langkah ini akan didukung oleh pinjaman dari lembaga keuangan internasional dan akses ke pasar Eropa.
Inggris sendiri telah menjanjikan $ 1.75 miliar bantuan baru antara sekarang hingga 2020.
Amerika Serikat berkomitmen $ 900 juta yang membuat total belanja kemanusiaan AS menjadi $ 5 miliar.
Jerman yang menampung lebih 1 juta pengungsi tahun lalu, mengatakan akan memberikan $ 2.5 miliar hingga 2018.
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Dalam konferensi itu, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuduh rezim Presiden Bashar Al-Assad melakukan pembersihan etnis.
Dia mengatakan, sebanyak 30.000 warga Suriah melarikan diri ke kamp antara Aleppo dan Turki karena serangan udara Rusia pada Kamis kemarin.
“Ini adalah pembersihan etnis dan kejahatan perang,” katanya.
Pembicaraan damai yang ditengahi PBB antara pemerintah dan oposisi Suriah telah ditangguhkan hingga 25 Februari di tengah kekhawatiran tentang terus terjadinya serangan udara.(T/P001/R05)
Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan