Jakarta, MINA – Konferensi Forum Alumni Arab Saudi di Indonesia digelar Universitas Islam Madinah bersama Universitas King Abdul Aziz dan Universitas King Faisal di Jakarta, sejak Selasa lalu hingga Kamis, 10-12 Januari 2023.
Ketua Pelaksana Konferensi Forum Alumni Saudi di Indonesia, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) mengatakan, acara yang diikuti 700 peserta itu menjadi ajang silaturahmi untuk mempererat hubungan antar alumni dan pihak kampus.
Menurut UBN, konferensi ini jadi meomen untuk meluruskan kesalahpahaman konten dakwah, di manaalumni Timur Tengah juga mementingkan kemaslahatan masyarakat, serta mencintai bangsa dan negara.
“Hasil terpenting dari pertemuan ini adalah terjalinnya hubungan yang sangat baik antara pihak kampus dengan alumni yang selama ini kurang komunikasi,” ujar UBN kepada wartawan disela-sela acara, Kamis (12/1).
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah
Melalui acara tersebut, kata UBN, menujukkan perhatian kampus yang begitu besar. “Seluruh program ini dibiayai penuh oleh kementerian pendidikan Saudi Arabia lewat kampus-kampus ini. Bahkan mereka sudah menyiapkan aplikasi khusus agar terjadi hubungan yang intens dan kuat antara kampus dan alumninya,” jelas Pimpinan AQL Islamic Center itu.
Menurutnya, dalam acara tersebut juga diinformasikan tentang persiapan untuk menerima lebih banyak lagi mahasiswa-mahasiswi yang ingin belajar di Saudi. Saat ini dari 18 Universitas di Saudi, ada sekitar 1.800 mahasiswa Indonesia yang belajar di sana.
“Dan peminat tertingginya dari Indonesia yaitu ke Madinah Islamic University,” ungkap UBN.
Saat ini, lanjut UBN, di universitas tersebut tidak hanya belajar agama, tapi juga bisa belajar sains, kedokteran, teknologi informasi dan seterusnya.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Sementara itu, tujuan utama digelar acara ini secara konten adalah ingin menjelaskan kesalahpahaman selama ini tentang dakwah dan materi yang diajarkan di Saudi Arabia.
“Adalah tentang moderasi atau wasatiyah dalam pengertian yang sesungguhnya, yang selama ini barangkali ada hal-hal yang kurang pas dipahami, jadi di sini mereka menjelaskan tentang kelapangan Islam dan juga tentang wasatiyah, keramahan dalam Islam,” pungkas UBN.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran