Konferensi Internasional Al-Quds di Ramallah

(Yerusalaem Timur). (Foto: dok. Hexapolis)

Al-Quds, MINA – Internasional ke-9 mengenai Kota Suci Al-Quds (Yerusalem) dimulai di kota Ramallah, Tepi Barat, pada Rabu (11/4), dihadiri oleh Presiden Mahmoud Abbas.

Konferensi ini juga dihadiri oleh sejumlah delegasi dari negara-negara Arab dan Muslim.

Youssef Edies, Menteri Pemberdayaan Agama Palestina, menggambarkan Al-Quds sebagai “tempat kelahiran agama-agama.”

“Kita harus fokus kepada upaya Arab, Muslim, dan pihak internasional untuk melawan serangan Barat yang keji ke Tanah Suci,” kata dia, demikian Anadolu Agency melaporkan.

Sementara Ketua Pembedayaan Yerusalem Munib Masri menekankan pentingnya Al-Quds bagi umat Muslim dan Kristiani.

“Dunia harus memahami bahwa kedamaian tidak akan pernah ada sampai permasalahan Yerusalem diselesaikan dengan baik,” tegas Masri.

Dia menambahkan, Al-Quds membutuhkan inisiatif praktis dan bantuan keuangan untuk kesejahteraan rakyatnya.

Sekretaris Jenderal Komite Muslim-Kristen Otoritas Palestina Hanna Issa memperingatkan bahwa lebih dari 95 persen Al-Quds telah “didoktrin” oleh Israel.

“Israel ingin mendirikan apa yang disebutnya sebagai ‘Greater Jerusalem’ di wilayah seluas 600 kilometer persegi yang artinya akan menghancurkan gereja dan masjid kota,” jelas Issa. (T/R03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.