Konferensi Investasi Arab untuk Palestina pada Akhir 2019

Ramallah, MINA – Menteri Ekonomi Khaled al-Asaily mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa persiapan sedang berlangsung untuk mengadakan konferensi investasi Arab untuk Palestina, di Kairo pada akhir 2019.

Konferensi akan fokus pada investasi real estate, di bawah Liga Arab, dengan inisiatif murni Arab, jauh dari “kesepakatan abad ini” AS. Al-Monitor melaporkan, Ahad (6/10).

Pada sesi ke-104 Dewan Ekonomi dan Sosial Liga Arab di Kairo, yang berlangsung 4-6 September lalu, Asaily mengatakan, “Konferensiu berfokus pada investasi di Palestina, yang mendorong Uni Emirat Arab mengusulkan konferensi investasi tentang Palestina. Namun, kami meminta agar konferensi berada di bawah payung Liga Arab, bukan pihak lain.”

Sumber-sumber Palestina yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa orang di balik gagasan konferensi itu adalah pengusaha Emirat Ahmed al-Suwaidin, Presiden Uni Arab untuk Investasi dan Pengembangan Real Estat, yang berafiliasi dengan Dewan Arab Kesatuan Ekonomi (CAEU) di Liga Arab.

Seorang pejabat di Kementerian Ekonomi Palestina mengatakan, persiapan untuk konferensi dimulai dengan undangan atas nama Otoritas Palestina dan Liga Arab sedang dipersiapkan untuk dikirim ke para pengusaha Arab.

Asaily baru-baru ini telah mengadakan beberapa pertemuan dan diskusi dalam hal ini, yaitu dengan Sekretaris Jenderal CAEU Mohammed al-Rabie, Wakil Sekretaris Jenderal Uni Arab untuk Investasi dan Pengembangan Real Adnan Abdel-Jabbar, Menteri Investasi dan Kerjasama Internasional Mesir Sahar Nasr, dan sejumlah pejabat dan pengusaha Arab untuk mendesak mereka agar berpartisipasi dalam konferensi.

Pejabat Palestina percaya konferensi ini memiliki kepentingan strategis bagi ekonomi Palestina, dalam hal meningkatkan kemungkinan pelaksanaan investasi Arab yang menjanjikan di berbagai sektor ekonomi di Palestina.

Prospek terutama karena bertepatan dengan upaya Otoritas Palestina untuk melepaskan diri dari ekonomi Israel.

Komite persiapan konferensi baru-baru ini mulai mengadakan pertemuan di Ramallah dan membahas kegiatan yang akan diadakan selama konferensi, termasuk pertemuan bilateral antara pengusaha Palestina dan rekan-rekan Arab mereka.

Panitia persiapan konferensi termasuk perwakilan dari Kementerian Ekonomi Nasional, Badan Promosi Investasi Palestina, Dana Investasi Palestina, kementerian urusan Yerusalem, pertanian dan pariwisata, Otoritas Energi Palestina, Otoritas Umum untuk Kota Industri dan Koordinasi Sektor Swasta Dewan.

Samir Abdullah, mantan menteri tenaga kerja dan perencanaan di Ramallah dan peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Ekonomi Palestina (MAS), mengatakan, “Konferensi ini merupakan tanggapan terhadap Konferensi Ekonomi Bahrain, yang terkait dengan kesepakatan abad ini.”

Investasi Arab ke Palestina, terutama dalam pengembangan infrastruktur untuk air, listrik dan fasilitas telekomunikasi.

Investor Arab yang akan melakukan perjalanan ke Tepi Barat diharuskan mendapatkan izin masuk dari Israel. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)