Kairo, 2 Dzulq’dah 1437/5 Agustus 2016 (MINA) – Konferensi Liga Arab untuk Boikot Israel diadakan di Kairo untuk meningkatkan upaya mengisolasi Israel secara diplomatis dan finansial.
Konferensi akan fokus merancang strategi untuk memboikot Israel, penyusunan daftar perusahaan tidak mematuhi boikot, memutuskan apa sanksi yang akan dikenakan pada perusahaan tersebut, dan mengeluarkan disposisi peringatan kepada perusahaan tersebut dari bahaya berhubungan dengan Israel. Demikian Breitbart News Network yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Juga akan dibahas metode untuk memfasilitasi dan mengkoordinasi antara berbagai aksi boikot Israel di seluruh dunia Arab.
Pimpinan konferensi mengeluarkan pernyataan yang menekankan “pentingnya boikot Israel bagi perjuangan Palestina dan upaya memerangi penjajahan. Ini cara yang sah dalam ekonomi, yang akan mengakibatkan konsekuensi menguntungkan, ini sangat berharga.”
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Waleed Alhamadi, kepala delegasi Kuwait, mengatakan, “Kuwait adalah penganut ketat untuk boikot ekonomi Israel.”
Alhamadi, yang merupakan pejabat Departemen Bea Cukai, mengatakan bahwa sejumlah perusahaan yang melakukan kerjasama dengan Israel dan mengadakan perdagangan barang telah dimasukkan ke daftar hitam.
“Boikot dapat mengacaukan Israel dan mendorongnya untuk menghabiskan banyak uang mencoba melawan itu,” katanya.
“Di Kuwait, kami tidak mengizinkan barang dagangan Israel masuk negara kami, orang-orang memboikot produk-produk Israel bahkan melaporkan kepada pihak berwenang jika mereka menemukan apapun.”
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Konsekuensi dari boikot yang jelas,” katanya, dan memperingatkan, Israel mencoba untuk menembus pasar Arab.
Direktorat Arab untuk Boikot Israel yang selama bertahun-tahun berbasis di Damaskus, baru-baru ini pindah ke Kairo karena perang saudara di Suriah. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA