Kuala Lumpur, MINA – Konferensi Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds (Palestina) Ketiga yang mengambil tema “Towards Effective Strategy to Defend Jerusalem” (Menuju Strategi Efektif untuk Membela Kota Al-Quds/Yerusalem) menghasilkan lima butir resolusi.
Dalam konferensi yang dilaksanakan di Malaysia pada Sabtu-Ahad, 8-9 Februari 2020 ini, seluruh pembicara dan peserta dari seluruh negara mengecam proposal yang ditawarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk masa depan Palestina yang berjudul “Deal of The Century“.
Mereka menganggap, ide Trump tersebut menggambarkan rencana agresi baru pada rakyat Palestina, serta pengingkaran historis atas tanah air mereka. Hal tersebut nyata-nyata merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.
Berdasarkan berbagai pertimbangan dan usulan yang diberikan oleh seluruh negara, peserta konferensi merumuskan dan menekankan lima hal terkait Palestina.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Pertama, Liga Parlemen Dunia untuk Palestina mendukung hak Palestina untuk kembali dan menentukan nasib sendiri. Serta mendukung sepenuhnya negara Palestina menjadi negara yang berdaulat dan merdeka dengan dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Keputusan kedua, seluruh parlemen liga Dunia menolak dan mengutuk apa yang disebut “Deal of The Century” atau “Kesepakatan Abad Ini” yang merupakan kelanjutan kebijakan Amerika Serikat secara sistematis yang bias terhadap pendudukan dan diskriminasi Israel terhadap rakyat Palestina. Hal ini merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia.
Ketiga, segala negosiasi dan kesepakatan yang tidak memberikan hak penuh kepada rakyat Palestina akan berakhir dengan kegagalan, dan hanya akan menghasilkan lebih banyak permusuhan dan kebencian. Hal tersebut akan mencegah pencapaian perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.
Keputusan lainnya, peserta dari 40 negara tersebut juga menegaskan bahwa mereka berdiri bersama rakyat Palestina berjuang dengan segenap daya upaya menolak agresi Zionis Israel dan tindakan pelanggaran terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka dan mereka. Serta menyerukan persatuan seluruh rakyat dunia, rakyat Palestina, dunia Arab, dan umat Islam dan membentuk front internasional untuk menghadapi agresi dan pelanggaran yang terus berulang ini.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Tidak hanya itu, dalam Konferensi yang dibuka dan direstui Perdana Menteri Malaysia YAB Tun Dr. Mahathir Mohammad dan ditutup oleh Wakil Perdana Menteri Dato’ Seri Dr Wan Azizah binti Wan Ismail ini, seluruh peserta bersepakat membentuk komite regional yang dibagi berdasarkan wilayah. Hal ini untuk memastikan perjuangan dunia membebaskan Palestina berjalan efektif, progresif dan membuahkan hasil yang terukur.
Pada kesempatan tersebut Konferensi Liga Parlemen juga memutuskan formasi baru Komite Sentral atau kepemimpinan organisasi global.
Agar berjalan efektif dan mampu menyerap aspirasi umat Islam dan pegiat kemanusiaan di seluruh belahan dunia, maka Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds Syaikh Hamid Abdullah al-Ahmar (Parlemen Yaman) dan Komite Sentral memilih dua Vice President, yakni Fadli Zon yang tak lain adalah Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, serta Mr. Nuredin Nabaty dari Parlemen Turki.
Keduanya akan membantu mengkoordinir gerakan solidaritas dan perjuangan parlemen dunia untuk Al-Quds.(R/R1/P1)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)