KONFERENSI MAHASISWA ANDALUSIA TUNTUT AKHIRI PENDUDUKAN ISRAEL DI PALESTINA

Foto: IINA
Foto: IINA

, Spanyol, 4 Dzulhijjah 1435 H/28 September 2014 M (MINA)– Konferensi solidaritas mahasiswa Andalusia menuntut mengakhiri pendudukan di Palestina dengan memberikan hak untuk kebebasan dan kemerdekaan, mengakhiri penderitaan para tahanan serta penerapan konvensi internasional, khususnya Konvensi Jenewa terhadap tahanan Palestina.

Menteri Urusan Tahanan Palestina, Issa Qaraqe meminta, semua Peserta konferensi untuk mengadakan segera Konferensi Tingkat Tinggi Konvensi Jenewa Keempat, memaksa Israel melakukan  perjanjian tersebut di wilayah-wilayah pendudukan dan para tahanan Palestina.

Juga menciptakan koalisi hukum dan parlemen untuk menghadapi sekelompok hukum rasis atas perbuatan sewenang-wenang yang telah melanggar hukum internasional dan kemanusiaan.

“Eropa bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Palestina dan berhenti mendukung Israel, perjanjian ini ditandatangani dengan mereka selama Israel tidak menghargai HAM rakyat Palestina,” kata Qaraqe, seperti dilaporkan IINA yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Qaraqe menyerukan pembentukan koalisi internasional untuk melindungi para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan mengakhiri kejahatan perang serta pelanggaran serius yang dilakukan oleh Israel terhadap para tahanan.

Yayasan Escob (Asosiasi Eropa untuk Solidaritas Palestina) di kota Malaka menyatakan, Koferensi Solidaritas Palestina akan berlangsung selama dua bulan ke depan dan banyak kegiatan selama dua bulan ke depan dalam mendukung rakyat Palestina.

Perwakilan Pemerintah Andalusia untuk hubungan historis dengan Palestina, menyebutkan, Pemerintah Andalusia telah meluncurkan “Akis solidaritas dengan Masyarakat Dunia” selama beberapa bulan ke depan.

Perwakilan Kota Malaga, kota terbesar kedua Andalusia di Spanyol, pada konferensi mengatakan, pemerintah kota telah mengalokasikan 1,6 persen dari pendapatan pemerintah kota untuk mendukung pengembangan, termasuk Palestina, menekankan dukungan kota untuk kemerdekaan dan kebebasan rakyat Palestina .

Kedutaan Palestina untuk Spanyol mengatakan, kondisi perjuangan rakyat Palestina di bawah pendudukan terpanjang di dunia, menuntut mengakhiri pendudukan secara adil berdasarkan legitimasi internasional.

“Kami sedang mencari kebebasan dan martabat, dan kami ingin pengakuan batas-batas negara kami dan batas waktu untuk implementasi,” katanya.

Uskup Yerusalem, Pastor William Shomali mengatakan, hubungan antara agama dan perdamaian serta hubungan sejarah antara Vatikan dan Masalah Palestina. Ia mengatakan, Vatikan dan gereja akan tetap mendukung hak rakyat Palestina yang layak. (T/P010/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0