Beirut, MINA – Konferensi Nasional Pemuda Palestina menekankan dalam pembukaan kegiatannya, Jumat (14/7), di ibu kota Lebanon, Beirut, pentingnya peran pemuda dalam membela perjuangan Palestina, serta memperkuat perjuangan dan peran politik pemuda di berbagai negara.
Konferensi yang diselenggarakan oleh jaringan Pemuda Palestina di Luar Negeri, dengan partisipasi 150 orang, dari lebih 10 negara.
Kegiatan ini bertujuan untuk “mengaktifkan peran pemuda dalam perjuangan nasional, dan untuk mengembangkan rencana mengoordinasikan program aksi bersama antara dalam dan luar negeri,” Quds Press melaporkannya.
Ketua Jaringan Pemuda Palestina di Luar Negeri, Khaled Fahd, mengatakan konferensi diselenggarakan sehubungan percepatan peristiwa yang terjadi di Palestina, dan untuk menguatkan peran utama pemuda Palestina dalam menghadapi serangan masif pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Partisipasi lebih luas elit pemuda nasional dari Lebanon dan luar negeri menegaskan komitmen pemuda Palestina di luar negeri terhadap perjuangan nasional Palestina, terutama menegaskan Yerusalem sebagai ibu kota abadi Palestina, hak tahanan atas kebebasan, dan hak pengungsi Palestina untuk kembali ke seluruh wilayah nasional Palestina,” ujarnya.
Sementara itu, anggota parlemen Lebanon Ziad Beydoun, dalam pidatonya atas nama sponsor konferensi, Muhammad Wissam Al-Murtada, menegaskan, “Palestina tetap menjadi kompas, dan konferensi ini akan mencerminkan realitas perjuangan di tanah yang diduduki”.
Tokoh pemuda Palestina Munir Shafiq, dalam pidatonya menekankan, konflik melawan pendudukan Zionis telah memasuki fase baru, dan yang memimpin konfrontasi adalah para pemuda.
Jaringan Pemuda Palestina di Luar Negeri selama ini aktif bekerja memobilisasi potensi para pemuda Palestina di berbagai negara di dunia untuk perjuangan kemerdekaannya. (T/RS2/R1)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam