Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi Pemuda Islam Internasional untuk Palestina Diharapkan Jadi Pelopor

Rudi Hendrik - Selasa, 17 April 2018 - 21:30 WIB

Selasa, 17 April 2018 - 21:30 WIB

78 Views

Warga Palestina melakukan demonstrasi setelah selesai melaksanakan shalat Jumat pada 8 Desember 2017 untuk memprotes penindasan terbaru Israel di tanah pendudukan. Foto: Al Jazeera

palestina.jpg" alt="" width="588" height="371" /> Warga Palestina melakukan demonstrasi setelah selesai melaksanakan shalat Jumat pada 8 Desember 2017 untuk memprotes penindasan terbaru Israel di tanah pendudukan. Foto: Al Jazeera

 

Jakarta, MINA – Sebuah perhelatan akbar yang mengumpulkan pemuda Muslim dari berbagai dunia yang perduli untuk Palestina akan segera berlangsung akhir bulan ini.

Pertemuan yang bernama Konferensi Pemuda Muslim Internasional untuk Palestina itu akan dihadiri setidaknya delegasi pemuda dari 20 negara termasuk Palestina, Turki, Inggris, Nigeria, Lebanon, Malaysia, Thailand, Filipina, dan beberapa negara lainnya.  Konferensi akan berlangsung selama tiga hari mulai 30 April-2 Mei di Bandar Lampung.

Konferensi yang dinilai urgen karena mempertemukan para pemuda ini diharapkan menjadi pelopor bagi alat perjuangan lainnya, agar bisa menampung kekuatan besar dari potensi pemuda Muslim dunia.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza

Salah satunya seperti disampaikan dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Fatah (STAI) di daerah Cileungsi, Ahmad Soleh. Ahmad menilai, dari banyak cerita sejarah, para pejuang kemerdekaan banyak yang terdiri dari kalangan pemuda.

“Kita lihat saja dalam sejarah, banyak masa cemerlang yang dibuat oleh para pemuda, itulah mengapa para pemuda menjadi ikon yang sangat menarik,” katanya kepada Miraj News Agency (MINA), Selasa (17/4).

Dia juga berpendapat para pemuda memiliki potensi untuk menjadi penggerak warga dan garda terdepan dalam perjuangan, bukan menjadi pengekor.

Dengan konteks serupa, warga muda asal Lampung Lu’lu Fitroh Islami mengaku tertarik dengan kegiatan seperti ini.   Dia berharap kepada para peserta dari berbagai negara, ketika kembali pulang ke tanah air,  bisa mengajak seluruh pemuda Islam lainnya untuk menyadari dan memahami pentingnya membebaskan al-Aqsha dan mengembalikanya ke tangan Muslim.

Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina

Sementara warga asal Cileungsi, Ummu Khodijah, menekankan pada pentingnya para peserta konferensi untuk merealisasikan program-program yang disepakati selama pertemuan.  Hal ini tentunya untuk menguatkan perjuangan kemerdekaan Palestina ke arah yang lebih nyata.

“Saya  berharap tindak lanjut dari hasil pertemuan ini berupa program-program yang juga mengarah ke teknis pelaksanaan yang terinformasi dan detail sampai terwujud apa yang sudah menjadi tujuan dari konferensi,” ujarnya.

Mirip dengan Ummu, seorang pemuda dari daerah yang sama, Ilham menilai realisasi program hasil konferensi adalah kunci dari keberhasilan pertemuan itu.  Dia sendiri mengaku selama ini sudah berusaha membantu perjuangan Palestina dengan aktif menyebarkan informasi yang berkaitan dengan hal itu di media sosial.

“Seperti membagikan keadaan Palestina saat ini melalui sosial media. Kalau bukan dari hal yang kecil tidak akan bisa menjadi besar,” katanya.

Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam

Konferensi ini diselenggarakan oleh Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA) bekerja sama dengan Provinsi Lampung. (L/ AST/HNH/RE1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara

Rekomendasi untuk Anda