Istanbul, MINA- Aliansi Global untuk Menyelamatkan Al-Quds dan Palestina meresmikan Konferensi Pionir Al-Quds yang ke-12 untuk para pejuang dan pionir Al-Quds, di bawah slogan “Para Pionir Al-Quds membawa pedangnya”.
Wartawan MINA melaporkan dari Istanbul, lebih dari empat ratus tokoh dari sekitar 50 negara berpartisipasi dalam konferensi ini untuk membahas perkembangan terbaru dalam perjuangan Palestina.
Konferensi ini akan berlangsung dari tanggal 2-4 Desember di Istanbul.
Ketua panitia persiapan konferensi Ziad Bou Makhla mengatakan, slogan “Para Pionir Al-Quds Membawa Pedangnya” terilhami dari perang terakhir antara Pejuang melawan Zionis di Gaza, perang melawan pendudukan dan mempertahankan kemuliaan dan keberadaan Al-Quds yang terus menerus dihinakan.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Boumakhla menjelaskan, telah berlalu satu dekade pembentukan koalisi penyelamatan Al-Quds yang bergerak di semua lini elemen perjuangan dengan tim yang tersebar di seluruh dunia, mereka bekerja tiada henti untuk mendukung Al-Quds dan Palestina.
“Harapan besar pada penyelenggaraan konferensi tahun ini untuk menggalang dukungan yang lebih besar dan lebih berkelanjutan demi menyatukan bangsa dan membebaskan Al-Quds dan tanah Palestina.”kata Boumakhla dalam pidato pembukaanya, Kamis (2/12).
Sementara itu, Ketua Aliansi Global untuk Menyelamatkan Al-Quds dan Palestina Dr Hamam Said mengatakan, permasalahan Palestina bukan semata urusan perebutan wilayah dan teritori melainkan perjuangan akidah kita terhadap Al-Qur’an dan Nabi yang telah diperjalankan Allah pada peristiwa Isra Mi’raj.
Dia menekankan, para peserta yang hadir dalam konferensi ini adalah para pejuang, ketika mereka kembali ke negaranya diharuskan lebih bersungguh-sungguh untuk melakukan langkah penyelematan Al-Quds dan Palestina.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dr Hamam Said menegaskan, kita dibebani dengan dua kewajiban (Fardhu), Fardhu kifayah dan fardhu ‘ain memiliki arti yang berbeda. Keduanya adalah pembagian ibadah dan amal antara kewajiban individu dan kewajiban kolektif.
“Berjuang membela Al-Quds merupakan fardhu kifayah, para pejuang saat ini dengan segala daya upaya mereka berusaha meniadakan kedzaliman dan penjajahan Zionis di tanah wakaf Umat Islam yang diberkahi, maka kewajiban seluruh muslim di dunia adalah mendukung dengan kesungguhan upaya jihad ini untuk menyelamatkan Al-Quds, membebaskan Masjid Al-Aqsa dan Palestina”, tutupnya.
Konferensi ini dihadiri banyak tokoh parlemen Palestina, Arab dan Islam juga para utusan dari negara-negara Asia, Afrika dan Timur Tengah. Termasuk dari Indonesia yaitu: Subhan Amier CHAF Sekjen Aqsa Working Group (AWG), Rifa Berliana Arifin Kabid Litbang dan Kaderisasi AWG dan Dudin Sobarudin Staf Khusus Hubungan Internasional AWG. Juga hadir Ketua Fraksi DPR RI Jazuli Juwaini dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Perwakilan PP Muhammadiyah Wachid Ridwan. (L/RA-1/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel