Istanbul, MINA – Konferensi Internasional Solidaritas terhadap Ketua Gerakan Islam di Palestina 48, Syaikh Raed Shalah, yang kini mendekam di sel tahanan Israel, dimulai dengan tema “Syaikh Raed Shalah Sosok Ikonik”.
Syaikh Raed Shalah dijuluki ‘Syaikul Aqsha’ karena gigi memperjuangkan pembebasan Masjid Al-Aqsha Palestina yang masih dijajah Israel. Syaikh Raed Shalah menjadi orang pertama kali mempublikasikan kejahatan-kejahatan Otoritas Pendudukan Israel yang melancarkan penggalian terowongan di sekitar Masjid Al-Aqsha pada 1995.
Konferensi tersebut digelar oleh Forum Pemikiran dan Studi Strategi bersama Koalisi Internasional Solidaritas Al-Quds dan Palestina di Istanbul, Turki, yang berlangsung dari Sabtu-Senin, 6 -8 Maret 2021.
Agenda ini diikuti oleh puluhan tokoh, pakar dan pejabat dari sejumlah negara.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Konferensi ini sebagai penyempurnaan terhadap kampanye solidaritas untuk Syaikh Raed Shalah dengan tagar #Semua_kita_Syaikh_Shalah yang dimulai dua pekan lalu yang juga menolak tuntutan Israel untuk memasukkannya ke sel.
Pengadilan Pusat Israel dua pekan lalu menolak peninjauan ulang yang diajukan pengacara Syaikh Shalah terhadap keputusan isolasi di penjara Raimon yang ditahan selama 28 bulan dalam kasus “pelanggaran prinsip negara”.
Pengadilan Israel pada 10 Februari 2020 memutuskan penjara terhadap Syaikh Shalah selama 28 bulan dengan pengurangan 11 bulan.
Syaikh Shalah berkali-kali mendekam di penjara. Pertama di tahun 1981, kedua di tahun 2003, ketiga 2010 dan setahun kemudian ditangkap di Inggris kemudian ditahan lagi di tahun 2016 dan sejak 2017 dikejar Israel dalam kasus “pelanggaran prinsip negara”.(T/R1/P1)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)