Jenewa , 20 Shafar 1435 / 22 Januari 2014 ( MINA ) – Konferensi Internasional bertujuan mengakhiri perang sipil Suriah dimulai di Jenewa, Swiss,Rabu, dihadiri oleh perwakilan pihak-pihak yang bertikai, rezim pemerintah Bashar al – Assad dan kelompok perlawanan.
Inisiator konferensi, Lakhdar Brahimi berharap pertemuan kali ini dapat membuahkan keputusan konstruktif bagi kedua belah pihak guna mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung sejak 33 bulan lalu, Media RTE yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency ( MINA ) melaporkan .
Diplomat PBB itu menargetkan, setidaknya konferensi Jenewa tersebut dapat membuka jalan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan bagi jutaan warga Suriah yang terkurung di i tengah medan konflik. “Selama ini, baik pihak rezim maupun oposisi, tidak bersedia memberikan jaminan keselamatan kepada lembaga-lembaga kemanusiaan yang akan menyalurkan bantuan ke sana,” kata Brahimi.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Program Pangan Dunia (WFP), Selasa, meyatakan, 3,8 juta rakyat Suriah terancam bahaya kelaparan akibat kekurangan bahan makanan di tengah berkecamuknya perang saudara di negerinegeri itu yang tidak kunjung reda di negeri itu .
Sementara itu, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj News (MINA) merilis laporan WFP, gizi buruk melanda anak-anak di kawasan medan pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi. Akibatnya, warga sipil kekurangan makanan, sementara lembaga-lembaga kemanusiaan tidak mendapatkan akses masuk ke wilayah itu untuk menyalurkan bantannya.
“Sejumlah kawasan berada di bawah pengepungan, baik oleh rezim pemerintah maupun oposisi dan sulit dijangkau karena ketatnya pemeriksaan. Kami belum bisa menyalurkan bantuan kepada rakyat sipil karena tak ada jaminan keselamatan bagi relawan,” kata juru bicara WFP.
Pemerintah Rusia dan AS Senin lalu mengimbau pemerintah Suriah dan kelompok oposisi untuk menyetujui gencatan senjata di berbagai daerah porak poranda akibat perang menjelang perundingan perdamaian pada bulan ini.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Dalam pertemuan di Paris dengan utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi, Menlu AS Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov menyerukan gencatan senjata dimulai menjelang Perundingan Jenewa II yang dimulai 22 Januari.
Pemerintah Cina juga mendesak terselenggaranya pertemuan untuk membahas penyelesaian perang saudara yang terjadi di Suriah, serta menegaskan masalah tersebut harus diselesaikan melalui jalur politik.
Menteri Luar Negeri, China Wang Yi mengatakan, ada prinsip-prinsip dasar yang perlu dikedepankan dalam pencarian solusi konflik Suriah yakni “masa depan Suriah harus ditentukan rakyatnya sendiri, melaui proses politik inklusif, harus dimediasi, rekonsiliasi nasional dan persatuan, dan pemberian bantuan kemanusiaan di Suriah dan negara-negara tetangganya”.
China Wang Yi mengatakan, pertemuan mendatang di Jenewa harus fokus pada proses yang berkelanjutan menandai awal dari dialog dan negosiasi di Suriah. “Kami menyerukan kepada semua pihak yang bertikai di Suriah untuk melakukan upaya menuju konsensus politik,” tandasnya. ( T/P04 /E02/ mirajnews.com )
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency ( MINA )
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah