Washington, 22 Sya’ban 1436/9 Juni 2015 (MINA) – Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Senin (8/6) menegaskan berita diculiknya 86 orang Kristen Eritrea dari kafilah penyelundup manusia oleh ISIS di Libya pekan lalu.
Pejabat pertahanan AS mengkonfirmasi laporan awal penculikan massal itu kepada Fox News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), setelah melihat laporan intelijen terbaru.
Sebelumnya, harian independen Libya Herald melaporkan, konvoi penyelundup manusia disergap oleh milisi di selatan Tripoli sebelum fajar pagi, Rabu pekan lalu (3/6).
Christian Today melaporkan, Meron Estafanos, pendiri Komisi Internasional Pengungsi Eritrea yang berbasis di Stockholm, Swedia, saksi mata mengatakan mereka yang bepergian di dalam kendaraan dibagi menurut agamanya, dan enam Muslim dibebaskan oleh milisi.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Estafanos mengatakan kepada Libya Herald, milisi menempatkan para migran dalam truk lain dan menempatkan 12 perempuan Kristen Eritrea di pick-up lebih kecil.
Militan awalnya menghentikan truk, kata dia, lalu menyuruh migran yang beragama Islam di menunjukkan dirinya. Setiap orang yang mengaku Muslim ditanya tentang Al-Quran dan ketaatan agamanya agar tidak ada orang Kristen yang berpura-pura menjadi Muslim.
Daily Telegraph Inggris melaporkan, setidaknya sembilan orang berusaha melarikan diri dengan bersembunyi di belakang truk.
Estefanos mengatakan, tiga dari mereka yang telah melarikan diri aman, namun masih berusaha untuk keluar dari Libya. Nasib yang lainnya tidak diketahui.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Libya telah menjadi titik lompatan bagi ribuan migran dari Timur Tengah dan sub-Sahara Afrika yang mencoba menyeberang Laut Mediterania yang berbahaya menuju Eropa selatan.
Namun, ketidakstabilan yang berlangsung di Libya menyebabkan bermunculan kelompok ISIS dan milisi lainnya, meningkatkan risiko bagi orang Kristen dan non-Muslim lainnya yang mencoba menyeberang ke Eropa melalui negara itu.
Pada bulan Februari, satu kelompok militan Libya menyatakan kesetiaannya kepada ISIS dengan merilis sebuah video yang menunjukkan pemenggalan 21 warga Kristen Mesir di pantai Laut Mediterania.
Dua bulan kemudian, video lain menunjukkan militan menembak dan memenggal kepala sejumlah migran Kristen Ethiopia.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Sejak penculikan oleh ISIS di Libya Februari lalu,” katanya. “Banyak yang mengambil rute yang berbeda. Sebagian migran pergi dari Khartoum (Sudan) ke Turki, kemudian Yunani. Lainnya meninggalkan Khartoum ke Kairo, Alexandria dan kemudian dari sana dengan perahu ke Italia. Saya pikir kita akan melihat adanya peningkatan terhadap Turki dan Kairo, bukannya Libya.” (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa