Tel Aviv, MINA – Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) hari ini, Ahad (9/1), mengonfirmasi penurunan kesehatan pejuang Palestina, Nasser Abu Hamid, yang menjalani penahanan di penjara Ashkelon.
Departemen Media PPS, Amani Farhana, seperti dikutip dari Shehab News Agency mengatakan, administrasi penjara pendudukan memberi tahu tahanan yang ada di penjara Ashkelon, tempat tahanan Abu Hamid berada, bahwa kondisi kesehatan Nasser di Rumah Sakit Barzilai, cukup terancam.
“Laporan dari administrasi penjara pendudukan ini menunjukkan bahwa kehidupan tahanan Nasser Abu Hamid terancam, dan tubuhnya tidak merespon obat-obatan yang diberikan, yang akhirnya mengalami penurunan kondisi kesehatan,” ujar sumber itu.
Sementara itu, Ketua Tim Pengacara Otoritas Terpidana, Jamil Saadeh mengatakan, narapidana pasien Nasser Abu Hamid (49), yang koma sejak Selasa lalu akibat pneumonia berat, sudah terkendali. Sebuah respirator membantunya bertahan dalam kondisi yang sangat serius.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Di tingkat hukum, Kamis lalu pihak berwenang mengajukan permintaan pembebasan tahanan Nasser ke komite pembebasan awal di penjara pendudukan, tetapi belum ada tanggapan atas permintaan tersebut.
Dia merujuk pada permintaan lain yang diajukan oleh pihak berwenang untuk mendapatkan izin kunjungan bagi salah satu pengacaranya untuk pergi ke Rumah Sakit Barzilai dan meninjau dengan cermat status Tahanan Abu Hamid dan laporan medis terbaru tentang perkembangan kondisi kesehatannya.
Jumat lalu, keluarga Abu Hamid berhasil mengunjungi putra mereka Nasser, yang ditahan di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Barzilai, Israel, di bawah perlindungan ketat polisi pendudukan dan administrasi penjara.
Patut dicatat, kondisi kesehatan tahanan Abu Hamid jelas memburuk sejak Agustus 2021, mulai dari rasa sakit di dadanya hingga ditemukannya tumor di paru-parunya, jarak 10 cm dari lingkar tumor.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pada Oktober lalu tumornya telah diangkat tapi kemudian ia segera dikembalikan ke penjara Ashkelon, sebelum menjalani masa pemulihan, sehingga membuat sesi kemoterapi yang dijadwalkan menjadi tertunda.
Tahanan Abu Hamed berasal dari kamp Al-Amari di Ramallah, telah ditahan sejak 2002 dan divonis tujuh kali hukuman penjara seumur hidup dan 50 tahun.
Dia adalah salah satu dari lima bersaudara yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Mereka memiliki saudara laki-laki yang telah syahid saat rumahnya dihancurkan beberapa kali oleh pasukan pendudukan, dan ibu mereka dilarang mengunjungi mereka beberapa tahun yang lalu. (T/R12/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)