Jakarta, MINA – Menyikapi ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran baru-baru ini, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengingatkan agar umat Islam jangan mau diadu domba oleh musuh-musuhnya.
“Ummat Islam jangan mau diadu domba. Jangan terjebak dengan istilah Sunni dan Syiah sehingga saling berperang satu dan lainnya yang mengakibatkan kerugian bagi ummat Islam itu sendiri dan masyarakat sipil tentunya,” kata Yakhsyallah kepada MINA, Kamis (9/1).
Ia menegaskan, bagaimanapun juga dalam kasus pembunuhan perwira elit Iran, Qassem Soleimani, itu merupakan bentuk arogansi dari AS dan masyarakat dunia harus melawannya.
Menurutnya, dengan meningkatnya ketegangan hubungan AS-Iran, menunjukkan bahwa umat Islam harus peduli dan konsen dengan apa yang terjadi di Timur Tengah. “Kita harus bangun empati, apa yang bisa kita lakukan agar Timur Tengah ini bisa damai,” tegasnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Masalah utama Timur Tengah adalah Palestina. Maka umat Islam harus fokus pada perjuangan agar bangsa Palestina bisa berdaulat, para pengungsi bisa kembali ke kampung halamannya dan masjid Al-Aqsa bisa kembali ke pangkuan kaum Muslimin.
Ketegangan antara AS dan Iran meningkat setelah AS membunuh seorang pimpinan militer Iran, Qassem Suleimani dalam sebuah serangan di Bagdad pada Jumat (3/1) pekan lalu. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas tindakan itu. (L/P2/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza