Khartoum, MINA – Bentrokan senjata antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) memaksa lebih dari 19.000 pengungsi pindah ke negara tetangga Sudan Selatan untuk mencari perlindungan, kata PBB dalam sebuah laporan, Anadolu Agency melaporkan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Sudan Selatan mengatakan, jumlah kedatangan diproyeksikan akan terus meningkat karena konflik di Sudan berlanjut.
“Kondisi jalan dan medan yang buruk di musim hujan dan situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi bersamaan dengan kekurangan dana untuk mempertahankan operasi tetap menjadi tantangan utama,” kata OCHA seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (17/7).
Sementara anak-anak lebih rentan dari sebelumnya, dengan banyak yang putus sekolah.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Laporan tersebut mengatakan, mitra Rencana Tanggap Darurat telah membuat langkah signifikan dalam membantu mereka yang membutuhkan, tetapi skala krisis membutuhkan lebih banyak dukungan.
Lebih dari empat juta orang mengungsi di Sudan, 2,5 juta di dalam negeri dan 2,2 juta di negara-negara tetangga, menurut PBB.
Pertempuran di Sudan yang terjadi sejak 15 April 2023 telah mengakibatkan banyaknya orang yang melarikan diri dari negara itu ke negara tetangga, termasuk Sudan Selatan.
PBB telah memperingatkan, perkembangan lebih lanjut dari konflik di Sudan dapat mengguncang wilayah yang lebih luas. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)