Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik Yaman: AS Mengurangi Penjualan Senjata ke Arab Saudi

illa - Sabtu, 17 Desember 2016 - 13:43 WIB

Sabtu, 17 Desember 2016 - 13:43 WIB

388 Views

Ilustrasi: militer Arab Saudi. (Foto: dok. Democracy Now)

Ilustrasi: militer Arab Saudi. (Foto: dok. Democracy Now)

 

Pentagon, 17 Rabiul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Amerika Serikat (AS) menyatakan  akan membatasi penjualan senjata kepada Arab Saudi di tengah keprihatinan berjatuhannya korban akibat serangan-serangan udara di Yaman.

Petunjuk-petunjuk rinci tentang beragam senjata tak akan lagi diberikan, kata seorang pejabat Pentagon, awal pekan ini di Pentagon.

Pemerintah Presiden Barack Obama menyebutkan, mereka prihatin atas “kerusakan-kerusakan” akibat serangan-serangan udara yang menargetkan di Yaman.

Baca Juga: Tentara Israel Keluarkan Perintah Evakuasi bagi Warga di Dua Kota Lebanon

Bulan Oktober lalu, lebih dari 140 orang tewas dalam suatu serangan pada sebuah pemakaman di negara itu.

Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang berusaha mendukung pemerintah terpilih dan melawan para oposisi Houthi yang didukung Iran, telah menyalahkan kematian orang-orang itu pada serangan tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Price kemudian memperingatkan Arab Saudi bahwa kerjasama keamanan dengan AS “bukan sebuah kekuasaan penuh”.

Tetapi pada saat beberapa penjual senjata menimbang-nimbang kembali, AS mengatakan akan terus memberikan bantuan intelejen untuk keamanan perbatasan, kepada Arab Saudi.

Baca Juga: Lebanon Siap Ajukan Protes ke PBB Soal Pembangunan Tembok Israel di Wilayahnya

AS juga akan memberikan pelatihan bagi pilot-pilot yang terlibat dalam kampanye udara yang dipimpin Arab Saudi, untuk sebisa mungkin menghindari jatuhnya korban sipil, kata pejabat Pentagon tersebut kepada BBC News yang dikutip MINA.

Kontrak-kontrak lainnya diperkirakan terus berlanjut seperti transaksi bernilai lebih dari 3 miliar dolar untuk pasokan helikopter-helikopter militer.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi sedang memerangi gerakan pemberontak Houthi di Yaman.

Ribuan warga sipil tewas dan hampir tiga juta orang telah kehilangan tempat tinggalnya di negara yang mejadi salah satu wilayah termiskin, sejak perang meletus tahun 2014.

Baca Juga: Pasukan Israel Intensifkan Serangan ke Pedesaan Quneitra Suriah

Kelompok Houthi menguasai ibukota  Sanaa, memaksa pemerintahan Abd-rabbuh Mansour Hadi melarikan diri. Sejumlah menteri telah kembali ke Kota Aden.

Arab Saudi telah membantah menyebabkan kematian sejumlah besar warga sipil, dengan mengatakan dia melakukan semua upaya untuk menghindarkan target serangan terhadap penduduk sipil. (R01/P001)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Suriah Tegaskan Belum Ada Rencana Bergabung dengan Perjanjian Abraham

Rekomendasi untuk Anda